TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tak akan menyalahkan calon presiden Joko Widodo karena tak bisa mendongkrak suara hingga mencapai target 27,02 persen.
Menurut Hasto, dideklarasikannya Jokowi sebelum pemilihan legislatif tetap memberi keuntungan bagi PDI Perjuangan. (Baca: Hitung Cepat CSIS & Cyrus Tetap Unggulkan PDIP).
"Dideklarasikannya Jokowi menimbulkan kegairahan dan semangat kerja mesin partai di daerah," kata Hasto ketika ditemui di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Rabu, 9 April 2014. (Baca: PDIP Unggul Sejak Awal Perhitungan Cepat)
Dia mengatakan ada banyak faktor yang menyebabkan suara PDI Perjuangan tak mencapai target. Salah satunya, terjadinya beberapa kecurangan. Dia mendapatkan laporan dari daerah bahwa praktek politik uang masih marak terjadi. Kemiskinan di Indonesia, kata Hasto, menyebabkan pemilih di daerah masih tergiur oleh politik uang.
Faktor lain, kata Hasto, yakni kurangnya sosialisasi ihwal pencoblosan sehingga jumlah orang yang tak memilih tinggi. "Tapi kami mengapresiasi kinerja petugas pemungutan suara, terutama untuk daerah yang geografisnya sulit," ucap Hasto.
Hasil quick count menunjukkan perolehan PDI Perjuangan ternyata jauh di bawah target. Sejumlah lembaga survei melansir perolehan PDI Perjuangan sekitar 18-20 persen. Meski tertinggi di antara peserta pemilu lainnya, perolehan ini tak bisa menembus target yang dicanangkan.
SUNDARI
Berita Terpopuler:
Ical: Tak Ada Ganti Rugi di Lapindo
Sepekan lagi, SBY Nikmati Pesawat Baru
Agnes Monica Pilih Deddy Corbuzier daripada Daniel
Galaxy Ace Style di Indonesia Belum Pasti
Soal Debt Collector, BNI: Nasabah Tak Bayar Utang