TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo menjawab berbagai sindiran yang ditujukan kepadanya akhir-akhir ini.
Ihwal tudingan menjadi capres boneka yang pernah disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Jokowi kembali mengatakan dengan ucapan yang sudah sering dia ucapkan. "Saya boneka rakyat," ujar Jokowi seperti disiarkan Metro TV, Rabu 9 April 2014. (Baca: Sindir Jokowi, Prabowo: Jangan Pilih Capres Boneka)
Jokowi justeru balik bertanya soal tudingan dirinya bisa didikte orang lain dalam menjelankan tugas. "Yang jelas dong, siapa yang mendikte dan didikte," katanya disambut tawa penonton. Pernyataan itu disampaikan ketika pembawa acara, Najwa Shihab menanyakan tanggapan Jokowi atas pernyataan Presiden SBY. (Baca: SBY: Jangan Terburu-buru Menilai Jokowi)
Jokowi mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak pernah mendiktenya. Meskipun demikian, Jokowi tak memungkiri Megawati selalu memberikan arahan kepada anak buahnya setiap hendak menjalankan tugas.
Soal puisi atau pantun yang bernada sindiran, Jokowi mengatakan, semua itu merupakan hiburan buat rakyat. Jokowi juga menyatakan sudah terbiasa dengan berbagai serangan sejak dirinya mencalonkan diri sebagai wali kota Solo dan maju di Pilkada Jakarta.
Ketika ditanya siapa yang bakal menjadi calon wakil presiden pendampingnya, Jokowi menyatakan partainya masih menyusun kriterianya. "Masih disusun," kata Jokowi. Meskipun Najwa memancing beberapa kali dengan inti pertanyaan yang sama, jawaban Jokowi tetap, "masih menyusun kriteria."
Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan tak ingin membangun koalisi dengan partai lain. Alasannya, menurut dia, dalam sistem presidensial, tak ada istilah koalisi maupun oposisi. "Yang ada kerja sama," ujarnya. (Baca: Jokowi: Tak Ada Koalisi Jatah Kursi)
RK
Topik terhangat:
Juara Hitung Cepat | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Prabowo Optimistis Gerindra Raih Lebih 20 Persen
Pemilu, Gerai-gerai Ini Gelar Promo
Di TPS 27, Try Sutrisno Sebut Jokowi Pak Lurah