TEMPO.CO, Jakarta - Hasil hitung cepat lembaga survei menjadi landasan sejumlah partai menjalin koalisi untuk pemilihan presiden. "Maksimal ada tiga pasang calon presiden dan wakil presiden," kata Kuskrido Ambardi, peneliti Indikator Politik Indonesia, usai memaparkan exit poll lembaganya di Jakarta, Rabu, 9 April 2014. (Baca: Hitung Cepat Indikator: PDIP di Posisi Teratas)
Menurut Dodi -- panggilan Kuskrido -- blok koalisi calon presiden akan dibentuk oleh PDIP, Golkar, dan Gerindra. Ketiga partai ini memiliki calon presiden, yaitu Joko Widodo, Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto. Demokrat yang kendati meraup hampir 10 persen suara, kata Kuskrido, sulit mengajukan calon presiden.
"Bagaimana Demokrat bisa mendapatkan 20 persen kursi di parlemen? Keuangan Demokrat tidak sekuat dulu. Dia juga belum punya calon presiden," kata Dodi. Di atas kertas sebenarnya partai-partai menengah bisa membentuk koalisi bersama. Kuskrido memprediksi partai menengah hanya akan mencoba berbaik-baik dengan pemenang, terutama pemenang pemilihan presiden.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono belum bisa memastikan langkah partainya ke depan sampai KPU melakukan perhitungan akhir. Partainya siap menjadi oposisi atau berkoalisi dalam pemerintahan 2014-2019. "Tidak bisa langsung saya jawab malam ini. Jawaban saya dua-duanya dimungkinkan," kata SBY di kediamannya, Rabu malam, 9 April 2014. (Baca: SBY Ucapkan Selamat ke PDIP)
Perihal koalisi, SBY menyatakan belum ada komunikasi dan kepastian dengan Partai Gerindra. Dia hanya menyatakan, tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan partai yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden tersebut. "Politik itu art of possible. Anything is possible in politics," katanya.
KHAIRUL ANAM |FRANSISCO ROSARIANS | UWD
Terpopuler:
Di TPS 27, Try Sutrisno Sebut Jokowi Pak Lurah
Kata Agnes Soal Adegan Mesra di Coke Bottle
Corby Ngaku Bersalah, Ini Reaksi Menteri Amir