TEMPO.CO, California - Makanan cepat saji atau yang biasa disebut junk food ternyata tidak hanya menjadi biang dari obesitas. Penelitian terbaru menemukan bahwa jenis makanan itu bisa mengurangi motivasi Anda. Akibatnya membuat seseorang malas untuk bertindak.
Sejumlah peneliti Universitas California, Los Angeles, Amerika Serikat (UCLA), menguji dua tikus dengan menu diet berbeda. Satu tikus diberikan makanan sehat seperti tepung jagung dan ikan. Sedangkan yang lain mendapatkan makanan olahan yang mengandung gula tinggi.
"Setelah tiga bulan, ada perbedaan besar pada kedua tikus," tulis CBS Las Vegas, Rabu, 9 April 2014. Tikus yang memakan junk food tidak hanya kelebihan berat badan, otaknya pun sulit termotivasi. Akibatnya, tikus itu lambat bereaksi ketika menghadapi rangsangan dari luar. Bahkan tikus tersebut lebih sering beristirahat ketimbang tikus sehat.
"Tikus dengan makanan cepat saji kerap beristirahat selama sepuluh menit di antara tugas yang diterima," ujar Aaron Blaisdell, peneliti sekaligus profesor psikologi di UCLA Brain Research Institute. "Sementara tikus sehat hanya beristirahat lima menit."
Setelah tiga bulan, pola diet tikus diubah. Tikus obesitas mendapatkan makanan sehat dan tikus satunya mulai diberikan penganan cepat saji. Hasilnya, perubahan diet tidak membantu tikus obesitas dalam menurunkan berat badan. Bahkan kemampuan menyelesaikan tugasnya tetap sama. Banyak beristirahat.
Sedangkan tikus sehat tidak mengalami kenaikan berat badan meski telah menyantap junk food. Tikus obesitas bahkan memiliki tumor lebih banyak ketimbang tikus sehat. "Data kami menunjukkan bahwa obesitas adalah penyebab kemalasan," ujarnya. (Baca artikel kesehatan lainnya di sini).
CBS LAS VEGAS | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Buah dan Sayuran Berwarna Cegah Penyakit Payudara
Regenerasi Mode Asia dalam Panggung Runway Hits
Annisa Pohan Peragakan Batik Bersama Putrinya, Aira
Parade Model Cilik, Rayakan Hari Autis Sedunia
Eksim Pada Anak Bertahan Hingga Dewasa