Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LIPI: Drainase Buruk Picu Longsor Rel Malabar  

image-gnews
Pekerja memasang kait untuk crane pada bangkai gerbong KA Malabar di Desa Mekarsari, Kecamatan Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat, (8/4). TEMPO/Prima Mulia
Pekerja memasang kait untuk crane pada bangkai gerbong KA Malabar di Desa Mekarsari, Kecamatan Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat, (8/4). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan kereta api Malabar di Desa Mekarsari, Tasikmalaya, 4 April lalu terjadi akibat longsornya tanah penopang rel. Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Adrin Tohari, mengatakan faktor utama terjadinya kelongsoran lereng di jalur kereta api adalah sistem drainase permukaan dan bawah tanah yang tidak memadai. Akibatnya, air yang menumpuk di bawah tanah membuat posisi rel labil.

Sistem drainase air permukaan dan bawah tanah berfungsi mengurangi tingkat kejenuhan tanah saat musim hujan. Ketika sistem drainase di sisi dan bawah jalan kereta api tidak berfungsi, tanah akan menjadi jenuh karena terlalu banyak diisi air. Saat berada dalam kondisi jenuh, kekuatan tanah akan berkurang sehingga kestabilan lereng menurun dan memicu terjadinya tanah longsor. 

Adrin, yang merupakan peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI ,mengatakan secara alami air bergerak ke tempat yang lebih rendah. Pada kasus tanah longsor di Tasikmalaya, rel kereta berada di lembah yang menjadi tempat berkumpulnya air.

"Karena kondisi lembah itu cekungan, butuh timbunan tanah untuk membuat rel tetap rata. Tapi karena tanahnya jenuh akibat banyak air, kekuatannya berkurang dan longsor," kata Adrin dalam diskusi di LIPI, Kamis, 10 April 2014.

Dalam lima tahun terakhir, lebih dari tiga peristiwa tanah longsor terjadi pada jalur kereta yang melintasi Kabupaten Garut dan Tasikmalaya. "Kebanyakan ambles karena lereng di bawahnya runtuh, sampai ada rel yang menggantung karena tanahnya terkikis dan hal ini sangat berbahaya," kata Adrin.

Menurut Adrin, struktur tanah yang dilintasi rel kereta di Garut, Purwakarta, dan Tasikmalaya memang rentan. Longsor umumnya terjadi pada daerah lereng timbunan yang dibangun dengan menggunakan material tanah vulkanis yang dipadatkan. Material ini umum terdapat di Pulau Jawa, yang memiliki banyak gunung api aktif.

"Dalam geologi, batuan dan tanah vulkanis itu umurnya masih muda dan rentan, banyaknya rekahan di batuan membuat mereka menjadi bidang yang lemah sehingga saat terisi air bisa memicu longsor," kata Adrin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan kondisi tanah di daerah Jawa Barat memang ekstrem. Kondisi tanah yang jenuh oleh air membuat jalur kereta rawan longsor. "Ada juga kecenderungan pergerakan tanah, Jawa Barat itu labil karena ada di wilayah patahan," katanya. 

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita Lain:
Target PDIP Tak Tercapai, Puan Disorot
Ahok Bertemu ICW Bahas Penyimpangan Kartu Pintar
Rumah Calon Legislator Dilempari Bom Molotov
Tak Kenal Caleg, Warga Pilih Artis dan Kiai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

12 jam lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

17 jam lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

1 hari lalu

Ilustrasi pencuri. Dok.TEMPO/Fully Syafi;
Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.


22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

1 hari lalu

Kereta Api Sribilah Utama relasi Medan-Rantauprapat hadirkan promo untuk pelanggan yang ingin mudik lebih awal bersama keluarga. Foto: Istimewa
22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.


Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

1 hari lalu

Rangkaian KA Blambangan Ekspres berangkat dari Stasiun Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 2 Desember 2022. ANTARA/Budi Candra Setya
Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.


KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

2 hari lalu

Penumpang Kereta Api Sawunggalih dari Kutoarjo saat tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 13 April 2024. Arus Balik Lebaran 2024 sebanyak 46.474 penumpang tiba di Jakarta dengan rincian turun di Stasiun Pasar Senen 17.000 penumpang, Stasiun Gambir 15,500 penumpang, Bekasi 6.600 penumpang dan sisanya turun di beberapa stasiun Jakarta. Puncak arus balik lebaran 2024 sendiri diprediksi pada tanggal 13, 14, dan 15 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

KAI mencatat jumlah penumpang selama masa angkutan Lebaran periode H-10 sampai H+10 Lebaran mencapai 4,4 juta orang.


Periode Lebaran Usai, Penumpang Kereta Api Daop 6 Yogyakarta Masih Tembus 20 Ribu

3 hari lalu

Suasana Stasiun Tugu Yogyakarta Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Periode Lebaran Usai, Penumpang Kereta Api Daop 6 Yogyakarta Masih Tembus 20 Ribu

Jumlah penumpang kereta api (KA) jarak jauh yang naik atau turun di stasiun-stasiun wilayah Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta pasca Lebaran 2024, atau Minggu, 21 April 2024, masing-masing masih di kisaran angka 20 ribu orang. Jumlah itu masih lebih tinggi bila dibandingkan hari biasa, meskipun jika dibandingkan dengan saat awal arus mudik Lebaran 2024 lalu jumlahnya sudah semakin turun.


KAI Tebar Diskon 20 Persen dari Surabaya dan Malang

3 hari lalu

Penumpang bersiap menaiki Kereta Api Turangga tujuan Surabaya Gubeng di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis 20 Agustus 2020. PT Kereta Api Indonesia Daop 1 menambah perjalanan kereta api menjadi 27 keberangkatan per hari untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada libur panjang Tahun Baru Islam 1442 Hijriah. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KAI Tebar Diskon 20 Persen dari Surabaya dan Malang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menawarkan promo Bursa Pariwisata yang berlaku untuk periode perjalanan 20-30 April 2024.


KAI Bandara Angkut 208.076 Penumpang Selama Libur Lebaran

4 hari lalu

Kereta rel diesel elektrik (KRDE) tujuan Medan - Bandara Kualanamu. ANTARA/Irsan Mulyadi
KAI Bandara Angkut 208.076 Penumpang Selama Libur Lebaran

Selama periode posko angkutan Lebaran, KAI Bandara mengangkut 208.076 penumpang di dua kota utama yaitu Medan dan Yogyakarta.


Libur Lebaran, Penumpang Kereta Api Semarang Mencapai 1 Juta

4 hari lalu

Penumpang kereta api di Stasiun Tawang, Semarang (Dok. Istimewa)
Libur Lebaran, Penumpang Kereta Api Semarang Mencapai 1 Juta

Jumlah penumpang kereta api yang berangkat maupun turun di wilayah Daerah Operasi 4 Semarang di masa Lebaran mencapai lebih 1 juta.