TEMPO.CO , Jakarta: Warga Pecinan di Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, tampak antusias untuk memberikan hak suaranya. Namun, mereka mengaku bingung dengan kandidat legislator yang harus dipilih. "Tidak tahu visi misinya, karena tidak pernah bilang apa-apa," kata Yudi Handoko, warga RW 01, Glodok, saat ditemui, Rabu 9 April 2014.
Yudi mengatakan, dia sudah tahu harus memilih partai apa sejak sebelum pemilu. Hanya saja, dia mengaku tidak tahu siapa saja caleg yang harus dipilih. Sebelum memilih, dia pun menyempatkan diri melihat-lihat kandidat di kertas suara peraga yang terpampang di depan Tempat Pemungutan Suara.
Laki-laki keturunan Tionghoa itu pun segera masuk ke bilik suara untuk memberikan hak suaranya. Ditemui usai mencoblos, dia pun mengaku juga mencoblos kandidat legislator. Dia pun tak mau menyebut partai dan kandidat yang jadi pilihannya."Pilih saja yang kelihatan dari mukanya bukan muka perampok," katanya sambil tertawa.
Hal senada juga disampaikan Cie Giok, warga yang juga memiliki hak suara. Dia mengaku tidak tahu siapa yang harus dipilih sebagai wakilnya di parlemen. Dia pun mengatakan sebenarnya ingin mengetahui profil kandidat yang akan dipilih sebagai wakil rakyat.
"Karena ingin juga bangsa ini maju, apalagi lima tahun sekali," katanya. Tapi sayangnya, dia tidak tahu visi dan misi para kandidat serta latar belakangnya. "Pikiran saya, lima kandidat teratas uangnya lebih banyak daripada lima kandidat di bawahnya."
Hari ini, seluruh warga negara Indonesia mendapatkan hak untuk memilih partai dan perwakilannya di parlemen. Pemilu kali ini diikuti oleh 14 partai, termasuk tiga partai lokal di Aceh. Pemilihan kali ini akan diikuti oleh pemilihan presiden yang akan berlangsung pada Juni 2014 mendatang. (Baca: Di Kampung Deret, Jokowi-Prabowo Jadi Omongan)
DIMAS SIREGAR
Berita Lainnya:
Di Kampung Deret, Jokowi-Prabowo Jadi Omongan
Di Serpong Juga Ada TPS Piala Dunia
TPS Rawa Belong Dihias Cantik bak Pesta Nikah