Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Rekomendasi ICW ke Ahok Ihwal Kartu Jakarta Pintar?

image-gnews
Perwakilan siswa SMK dan SMA foto bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (tengah) dan menunjukan Kartu Jakarta Pintar, seusai peluncuran di SMA Yappenda, Jakarta, (1/12).  ANTARA/M Agung Rajasa
Perwakilan siswa SMK dan SMA foto bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (tengah) dan menunjukan Kartu Jakarta Pintar, seusai peluncuran di SMA Yappenda, Jakarta, (1/12). ANTARA/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesian Corruption Watch (ICW) memberikan sejumlah rekomendasi bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan dalam distribusi Kartu Jakarta Pintar. Sejumlah anggota ICW menemui Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Kamis, 10 April 2014.

Koordinator Divisi Monitoring dan Pelayanan Publik ICW Febri Hendri mengaku menyampaikan beberapa masukan untuk memperbaiki distribusi Kartu Jakarta Pintar. "Kami mendesak pemprov memperbaiki sistem pendataan," katanya di Balai Kota, Kamis, 10 April 2014. Menurut dia, data penerima Kartu Jakarta Pintar harus diumumkan sekolah agar pelaksanaan program ini bisa diawasi bersama oleh publik. "Jadi bisa kelihatan yang miskin atau yang tidak," kata Febri, setelah menemui Basuki, di Balai Kota, Kamis, 10 April 2014.  (Baca: Ahok Bertemu ICW Bahas Penyimpangan Kartu Pintar)

Penerapan Kartu Jakarta Pintar yang meleset pun bisa diminimalkan melalui partisipasi publik. Untuk mendorong hal tersebut, Febri akan memastikan publik bisa mengakses data Kartu Jakarta Pintar tersebut. "Kami pastikan data dapat disediakan Pemprov DKI," katanya.

Febri melanjutkan, transparansi data penerima Kartu Jakarta Pintar tidak untuk mempermalukan siswa miskin. Febri mendorong Pemprov DKI untuk memaksimalkan fungsi pengawasan internal Inspektorat, terutama dengan memeriksa kondisi penerima Kartu Pintar di lapangan. Sebab, selama ini Pemprov DKI hanya mengandalkan data dan pertanggungjawaban bentuk tertulis yang bisa dimanipulasi. "Jadi dipastikan benar mana yang boleh dan tidak." (Baca:Ahok Minta Nama Penerima Kartu Pintar Diumumkan)

Febri juga menyarankan Pemprov DKI menyiapkan anggaran untuk tim yang khusus memantau penerapan Kartu Jakarta Pintar. "Karena biasanya ada alasan tak ada anggaran untuk memantau," katanya.

Rekomendasi berikutnya, kata Febri, penggunaan dana Kartu Jakarta Pintar harus bisa lebih fleksibel. Dalam petunjuk teknis saat ini, dana Kartu Jakarta Pintar hanya boleh digunakan untuk pembelian seragam, alat tulis dan buku, serta alat-alat sekolah. "Sebaiknya fleksibel saja, yang penting digunakan untuk kebutuhan pendidikan," katanya. (Baca: Pemerintah DKI Larang Parpol Terlibat Kartu Pintar)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hampir senada dengan Febri, pengamat pendidikan, Jimmy Paat, yang datang bersama ICW pun meminta sekolah berperan dalam pelaksanaan program Kartu Jakarta Pintar. Guru-guru dan kepala sekolah harus memastikan ketepatan penerapan KJP. "Guru-guru matanya harus tajam melihat penerima KJP," katanya.

Beberapa waktu lalu, ICW merilis temuannya: penerapan Kartu Jakarta Pintar tahun 2013 meleset sebanyak 19,4 persen. Salah satu penyebabnya adalah pendataan yang tidak baik dan pengawasan yang kurang. (Baca:ICW: 19,4 Persen Kartu Jakarta Pintar Meleset dan Jatah KJP di SMA Diserobot Partai?)

NINIS CHAIRUNNISA

Berita Lainnya:
Di Penjara, Bobot Hercules Naik 15 Kilogram
Pemerintah DKI Larang Parpol Terlibat Kartu Pintar
Ahok Mengaku Ngefans Iwan Fals Sejak Kuliah
Ahok Disuruh Duluan Mencoblos tapi Pilih Antre
Ahok Usul Perang Sajak Jokowi dan Prabowo Dibukukan

Iklan

ICW


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

7 hari lalu

Kepala Lapas Sukamiskin Wachid Wibowo saat memberikan sambutan pemberian remisi Idul Fitri kepada narapidana korupsi, Rabu, 10 April 2024). (ANTARA/HO-Lapas Sukamiskin)
ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri


Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

10 hari lalu

Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Harahap menghadiri sidang Praperadilan Firli Bahuri dalam kasus penetapan tersangka dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kamis, 13 Desember 2023. TEMPO/Yuni Rahmawati
Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.


Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

11 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?


Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

14 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?


Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

15 hari lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.


Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

16 hari lalu

Tersangka eks Direktur PT Timah Mochtar Riza Pahlevi menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Jakarta, Senin, 1 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

ICW meminta Kejaksaan Agung tak hanya mengejar pelaku secara personal, tapi korporasi dalam kasus korupsi di kawasan IUP PT Timah.


Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

17 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

Wakil Ketua KPK mengatakan, hanya orang-orang yang sial saja yang terkena OTT


ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

17 hari lalu

Ilustrasi Gedung KPK
ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.


Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

21 hari lalu

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan


ICW Desak KPK Segera Tetapkan Bupati Sidoarjo Sebagai Tersangka

25 hari lalu

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024. Ahmad Muhdlor Ali, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Kabupaten Sidoarjo, Siska Wati, pasca terjaring operasi tangkap tangan KPK, terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
ICW Desak KPK Segera Tetapkan Bupati Sidoarjo Sebagai Tersangka

ICW tegaskan KPK harus segara menetapkan Bupati Sidoarjo sebagai tersangka lantaran konstruksi kasusnya sudah jelas.