TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggaraan pemilihan umum legislatif yang sesuai dengan ekspektasi pasar bakal menjadi amunisi baru bagi nilai tukar rupiah. Analis dari PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan pelaku pasar menyambutnya secara positif. Hal ini terlihat dari pergerakan rupiah yang naik sejak awal pekan. “Minat beli terhadap aset berisiko termasuk mata uang cenderung meningkat,” katanya.
Hasil hitung cepat dan survei beberapa lembaga mengindikasikan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mendapat suara terbanyak dalam pemilu. Hal ini menimbulkan harapan bahwa langkah calon presiden dari PDIP, Joko Widodo, akan berjalan mulus. Figur Joko Widodo relatif disukai oleh pelaku pasar. (Baca juga: PDI Perjuangan Koalisi, IHSG Bakal Negatif)
Menurut Zulfirman, sambutan pasar terhadap figur Jokowi bisa membuka peluang bagi rupiah untuk melakukan reli hingga pemilihan presiden dan akan menguji level 11.000 per dolar. Namun, kata dia, sebelum mencapai 11.000, rupiah harus mampu menembus level support kuat pada posisi 11.245 per dolar. (Baca juga: PDIP Gagal Penuhi Syarat Capres, Rupiah Lesu)
Selain faktor pemilu, rupiah ditopang oleh membaiknya neraca perdagangan dan ekspektasi meningkatnya cadangan devisa Bank Indonesia. Dipertahankannya suku bunga di level 7,5 persen juga berdampak positif bagi rupiah. Level 7,5 persen masih sesuai dengan target inflasi sekaligus mengatasi dampak pemangkasan stimulus moneter Bank Sentral AS (The Fed).
Zulfirman memperkirakan, pada Kamis, 10 April 2014, rupiah bakal bergerak di kisaran 11.245-11.350 per dolar AS. Meski masih dalam tren menguat, pergerakan rupiah sebenarnya belum stabil. Di transaksi pasar uang, Selasa lalu, rupiah ditutup menguat 16 poin (0,14 persen) ke level 11.289 per dolar AS. “Pelaku pasar perlu mewaspadai perkembangan data-data ekonomi AS serta hasil notulensi rapat Komite Ekonomi Federal The Fed karena berpotensi memicu penguatan dolar.”
M. AZHAR
Berita Terpopuler
Dahlan Sebut Konvensi Demokrat Sudah Tak Relevan
Golput Pemenang Pemilu 2014, Bukan PDIP
Jokowi Seleksi Tiga Nama Cawapres
Suara Gerindra Melambung, Sekjen: Ini Efek Prabowo