TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian dan Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, terus mengusut duit senilai Rp 500 juta disertai atribut partai yang disita polisi pada Ahad, 6 April 2014 lalu. Sejauh ini polisi sudah memeriksa lima orang yang dianggap mengetahui uang yang dipecah dalam recehan Rp 5000 dan Rp 10.000 itu.
Kepala Kepolisian Resor Gunung Kidul Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Faried Zulkarnain mengatakan pada Rabu, 9 April 2014 pihaknya telah mengembangkan penyelidikan dengan memeriksa seorang warga lagi asal Kota Surabaya berinisial E. Kepada polisi, E mengaku sebagai pemilik uang yang kini masih disimpan di markas Kepolisian Gunung Kidul.
Kelima orang itu, yakni tiga orang kurir dari E yang mengantarkan uang itu. Kemudian satu warga Playen berinisial S sebagai tujuan pengiriman uang itu serta E sendiri. "Karena si E ini juga tak bisa menunjukkan bukti bahwa uang itu miliknya, maka kami minta pulang untuk mengambil bukti bahwa uang itu memang miliknya," kata Faried, Kamis, 10 April 2014.
Keberadaan uang itu sempat memunculkan sejumlah dugaan, salah satunya kemungkinan uang itu bakal dijadikan amunisi serangan fajar saat pemungutan suara berlangsung di Gunung Kidul. Sebab, ketika disita polisi, juga ditemukan berkas dan atribut bergambar calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN), seperti gambar foto anak pendiri PAN Amien Rais, Ahmad Hanafi Rais, yang maju sebagai calon DPR RI serta caleg PAN untuk DPRD Provinsi Arief Setiadi.
Meskipun demikian, dari koordinasi Polres Gunung Kidul ke pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, untuk sementara Faried menyimpulkan uang itu bukan dari hasil kejahatan. Yang sempat diduga terkait dengan aksi perampokan uang operasional KPU Magelang yang bernilai sama, sekitar setengah miliar rupiah. Peristiwa di Magelang, pecahannya bukan Rp 5000 dan Rp 10000. "Jadi, sampai saat ini uang itu indikasi statusnya masih bersih, bukan hasil kejahatan," kata Faried.
Panwaslu akan menjaga obyektivitas dari penelusuran atas uang itu. Sementara ini Panwaslu tidak melibatkan dulu unsur pengurus partai politik, seperti memanggil politiku PAN yang atributnya ikut ditemukan. (Baca: Polisi Bingung Usut Duit Setengah Miliar Beratribut PAN)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah PAN Gunung Kidul, Doddy Wijaya, kepada Tempo menyatakan tak gentar dengan berbagai dugaan yang berkembang meskipun mengarah ke partainya. "Silakan saja kasus itu diteruskan penyelidikannya, kami mendukung," kata dia. Adapun Hanafi Rais dan Arief Setiadi yang atributnya ikut menyertai penyitaan uang itu telah lebih dulu membantah dan mengaku tak tahu soal uang tersebut. (Baca: Temuan Duit dalam Karung, Hanafi Rais Tak Tahu)
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler
Suara Demokrat Turun, Ibas Diyakini Masih Lolos ke Senayan
Suara Demokrat Amblek di TPS Kampung Mertua SBY
4 Produk Indonesia Ini Laris di Amerika