TEMPO.CO, Jakarta - Analis pasar modal dari PT Milenium Danatama Sekuritas, Ilham, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia masih bisa menguat meski hasil Pemilu legislatif terbilang mengecewakan. Data ekonomi domestik yang cukup baik masih bisa diharapkan untuk mendorong indeks yang kini terperosok cukup tajam lantaran efek negatif Pemilu. (Baca : Indeks Saham Bergantung Isu Koalisi Capres ).
Pada penutupan perdagangan Kamis, 10 April 2014, IHSG terkoreksi parah 156 poin (3,2 persen) ke level 4.765. Ketidakpastian kembali membayangi perhatian investor setelah hasil Pemilu legislatif menunjukkan tidak ada partai politik yang mampu meraih suara lebih dari 25 persen. Hasil yang diperoleh melalui hitung cepat (quick count) mengurangi ekspektasi pelaku pasar atas wajah pemerintahan yang lebih berpihak pada kepentingan pasar. (Baca : Setelah Pemilu, Indeks Saham Terus Terjun Bebas).
lham, menyatakan hasil pemilu yang tak sesuai dengan harapan dikhawatirkan menyebabkan adanya proses negosiasi politik antar-elite politik. Hal itu berdampak negatif bagi kepentingan bisnis di masa mendatang. “Investor tentu semakin mencemaskan ketidakpastian,” kata dia kepada Tempo.
Lantaran hal itu, investor jadi tak ragu melakukan aksi ambil untung (profit taking). Sektor saham yang telah naik cukup tinggi, seperti perbankan, properti, aneka industri, dan manufaktur, paling banyak dijual oleh investor. Investor asing membukukan penjualan bersih Rp 1,451 triliun. “Jika sudah merasa uncertainty, perpindahan dana tak akan bisa dicegah,” ujar Ilham. (Baca : Seusai Pemilu, Indeks Saham Anjlok 3,2 Persen).
Meskipun demikian, Ilham yakin koreksi indeks tak akan bertahan lama. Alasannya, dengan data-data kinerja perekonomian domestik yang cukup baik, neraca perdagangan Februari, yang mengalami surplus US$ 758,3 juta dan laju inflasi Maret sebesar 0,08 persen, indeks semestinya bisa melanjutkan penguatan.
Rilis notulensi pertemuan Komite Federal Pasar Terbuka Amerika Serikat (FOMC) yang menyebutkan bank sental AS (The Fed) masih akan berkomitmen mempertahankan kebijakan suku bunga rendah akan menjadi sentimen positif indeks. Hanya, indeks diprediksi cuma bergerak sideways pada level 4.737–4.800. Pelaku pasar pun disarankan untuk memperhatikan sektor saham konsumsi dan perkebunan seperti KLBF, UNVR, dan LSIP.
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
Menang Pemilu, Berapa Kursi PDIP di DPR?
Ini Jurus Jokowi Membangun Koalisi untuk Nyapres
Babak I, Lyon Tahan Imbang Juve 1-1