TEMPO.CO, Kupang - Calon anggota legislatif (caleg) yang sudah mengetahui dirinya tidak lolos karena suara yang diraih tidak signifikan mulai menyebar short mesage service (SMS) strategi Yudas atau strategi politik uang.
Salah satunya, caleg Partai Nasdem Kota Kupang, Jhon Letmani, yang menilai masyarakat masih tergiur dengan transaksi politik uang sesaat (strategi Yudas) sehingga ia tidak meraih suara yang signifikan pada pileg lalu. "Masyarakat belum butuh perubahan, tapi kepentingan sesaat dengan uang," katanya kepada Tempo, Jumat, 11 April 2014. (Baca:Komnas HAM: Pemilih di Indonesia Gampang Lupa)
Dia menyesal karena walaupun telah bekerja selama kurang lebih dua tahun tetap tidak mampu meraih hasil maksimal. Sedangkan caleg yang memiliki uang, seperti caleg kontraktor dan incumbent, hanya bekerja sehari meraih suara sigfinikan. "Strategi mereka mengambil sekitar 30 orang dengan bayaran Rp 100 ribu," katanya.
Bahkan, menurut dia, para pengurus partai NasDem di tingkat kecamatan dan kelurahan juga tidak memilih dirinya karena telah dibayar oleh caleg tertentu. "Pengurus partai NasDem saja juga menjadi saksi dan memilih caleg lainnya," katanya. (Baca:Caleg Stres Mulai Datangi Guru Spiritual)
Dia mengaku tidak kecewa dengan kekalahan ini. Namun, dia menyayangkan masyarakat yang tidak menginginkan perubahan dan kalah dengan uang. "Masyarakat tidak pikir nasib mereka lebih tahun ke depan, tapi apa yang didapat hari ini," ujarnya kesal.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler
Ruhut: Demokrat Boleh Kalah, Jet RI 1 Tetap Biru
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Menang Pemilu, Berapa Kursi PDIP di DPR?
Ini Jurus Jokowi Membangun Koalisi untuk Nyapres
Terpopuler:
Gubernur Riau Mulai Bangun Dinasti Politik
Pesawat Baru Kepresidenan Mendarat di Halim
Istana Klaim Pesawat Presiden Hemat Rp 114 Miliar