TEMPO.CO, Solo - Pemilihan umum legislatif 9 April 2014 mempengaruhi tingkat konsumsi listrik di Solo dan sekitarnya. Juru bicara PT PLN Area Surakarta, Soeharmanto, mengatakan penggunaan listrik di wilayah kerjanya saat pencoblosan turun 50 persen. "Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya," katanya di kantornya, Jumat, 11 April 2014. (Baca: Pemilu, Pedagang Pasar Klewer Libur Sehari)
Menurut Soeharmanto, pada 9 April konsumsi listrik di Solo dan sekitarnya sewaktu pagi mencapai 258,5 megawatt, sementara pada malam hari 487 megawatt. Sehari sebelumnya, penggunaan listrik tercatat 587 megawatt ketika pagi dan 659 megawatt saat malam. Sedangkan pada 10 April konsumsi listrik saat pagi mencapai 578 megawatt dan 610 megawatt pada malam hari. (Baca: Libur Pemilu, Produksi Pakaian Jadi Anjlok)
Soeharmanto mengatakan penurunan konsumsi listrik pada 9 April terhitung luar biasa. Berkurangnya konsumsi listrik bisa melampaui saat libur Lebaran karena pada hari raya itu pusat perbelanjaan dan hotel malah beroperasi penuh. Adapun pada pemilu tahun ini kebanyakan pabrik, pusat perbelanjaan, dan hotel mengurangi jam operasional mereka. (Baca: Pemilu, Duit Rp 10 Miliar Menguap di Pasar Klewer)
Menurut Soeharmanto, di Solo sempat terjadi dua kali gangguan sambungan pada hari H pemilihan umum. Di kawasan Pajang, listrik padam pada pukul 13.00-15.00 WIB karena trafo meledak seusai hujan deras. Pada malam hari, terjadi gangguan listrik selama setengah jam di wilayah Fajar Indah, juga karena masalah trafo. (Baca: Di Solo, Roti Ganep's Beri Diskon Pemilu )
Meski pemilu legislatif sudah selesai, Soeharmanto mengatakan tetap menyiagakan tim khusus untuk menjaga keterandalan jaringan. Tim tersebut bertugas mengecek kondisi jaringan. "Harus tetap siaga karena proses penghitungan suara masih berjalan."
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler
Demokrat Anjlok, Ruhut: Anas Kutu Kupret
Naskah Papirus Kuno: Yesus Kristus Punya Istri
Jalan Sudirman Ambles, Jokowi: Itu Wewenang Pusat