TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung memberi isyarat politik kepada PDI Perjuangan. Menurut dia, kedua partai itu sama-sama berjuang mengamankan Pancasila. "Tak heran jika nanti kami berkoalisi," kata Akbar dalam acara "Membaca Arah Koalisi Partai Politik" di Gedung Pascasarjana Universitas Mercu Buana, Jakarta Pusat, Jumat, 11 April 2014.
Akbar mengatakan Golkar dan PDI Perjuangan telah melakukan komunikasi politik yang bagus hingga saat ini. Meski Golkar pernah beroposisi dengan partai berlambang pohon beringin itu, Akbar mengklaim visi kedua partai sama. (Baca: Akbar Tanjung Cawapres, Golkar Memanas)
Dengan hanya mengantongi sekitar 14 persen suara, Akbar menyatakan pimpinan Golkar sekarang gagal mengelola strategi pemenangan pemilu legislatif. Ia tak yakin Aburizal Bakrie sebagai ketua umum bisa maju dalam pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang.
Selain evaluasi strategi, Akbar menyarankan Golkar mengajukan wakil presiden saja. "Dengan suara segitu tak mungkin Aburizal bisa maju capres," kata Akbar, yang menyimpulkan pimpinan pusat partainya tak mencapai angka yang ditargetkan dalam pemilu legislatif.
Ia pun meminta pertanggungjawaban ihwal tak tercapainya target itu. Menurut Akbar, koalisi bukan untuk mencari kekuasaan semata. Tapi, menurut dia, hal itu untuk memperbaiki Indonesia di masa depan.
Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lemabga survei, PDI Perjuangan unggul dengan perolehan suara 19,72 persen, Partai Golkar 14,46 persen, dan Partai Gerindra 12,31 persen. Kemudian, disusul Partai Demokrat 9,8 persen dan Partai Kebangkitan Bangsa 8,8 persen.
Berikutnya, Partai Amanat Nasional 6,7 persen, Partai Partai Keadilan Sejahtera 6,9 persen, Partai NasDem 6,8 persen, Partai Persatuan Pembangunan 6,6 persen, Partai Hati Nurani Rakyat 5,4 persen, Partai Bulan Bintang 1,6 persen, dan Partai Keadilan Persatuan Indonesia 1,1 persen.
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler
Jokowi Bicara Efek Jokowi yang Tak Dongkrak PDIP
Demokrat Yakin SBY Jadi King Maker Koalisi
Ruhut: Demokrat Boleh Kalah, Jet RI 1 Tetap Biru