TEMPO.CO, North Carolina – Para peneliti dari Wake Forest Baptist Medical Center Institute for Regenerative Medicine, North Carolina, AS, berhasil menciptakan implan vagina untuk empat perempuan yang tidak memiliki vagina lantaran menderita sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser, yakni suatu kelainan bawaan lahir yang ditandai dengan tidak adanya vagina, serviks, dan uterus (rahim).
Dikutip dari Live Science, Kamis, 10 April 2014, semua pasien dalam penelitian ini telah menjalani operasi dalam lima sampai delapan tahun lalu, saat mereka berusia 13-18 tahun. Implan vagina yang ditanamkan di tubuh mereka dikembangkan dari sel-sel pasien itu sendiri.
Sejauh ini, upaya implan tersebut telah berhasil dan pasien yang kini sudah memasuki masa aktif secara seksual melaporkan bahwa vagina implan mereka berfungsi dengan normal.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet edisi 10 April 2014, peneliti menggunakan sepotong kecil jaringan vulva yang berukuran kira-kira setengah dari ukuran perangko. Jaringan ini kemudian dikembangkan di laboratorium hingga membentuk vagina lengkap beserta saraf-sarafnya.
Setelah implan ini tumbuh, dokter kemudian melakukan pembedahan untuk menciptakan rongga di tubuh pasien sebagai tempat peletakan vagina. Seluruh proses ini membutuhkan waktu setidaknya lima-enam minggu.
Dr. Anthony Atala, salah satu peneliti dalam program ini, mengatakan keberhasilan ini bisa dikembangkan untuk pengobatan baru bagi pasien kanker vagina atau perekonstruksian vagina akibat cedera.
ANINGTIAS JATMIKA | LIVE SCIENCE
Terpopuler
Facebook Berupaya Minimalkan Aksi Spam
Keyboard Logitech K830 untuk Smart TV
Google Siap Jual Prototipe Google Glass di AS