TEMPO.CO, Surabaya--Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggencarkan promosi wisata di daerah tersebut lewat aplikasi wisata berbasis Android. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan promosi wisata harus relevan dengan perilaku pasar, termasuk lewat perangkat IT. Indonesia, kata dia, tercatat salah satu negara kelima terbesar pengguna telepon pintar (smartphone).
"Penggunaan smartphone akan terus naik, termasuk yang berbasis sistem operasi Android. Karena itu, kami meluncurkan aplikasi wisata berbasis Android untuk Kabupaten Banyuwangi," kata Bupati Anas disela-sela meneken nota kerjasama dengan Telkomsel di Surabaya, Jumat 11 April 2014.
Menurutnya, hampir setengah pengguna Internet adalah kaum muda yang bisa dikategorikan sebagai kelas menengah. Kaum muda ini, kata dia, salah satu penggerak pasar sektor pariwisata. Merujuk data BPS, pengguna internet di Indonesia hingga akhir 2013 sudah mencapai 71,19 juta orang. "Mayoritas di antaranya mengakses Internet melalui ponsel," ujarnya.
Anas melihat, promosi wisata harus dilakukan terintegrasi. Saat ini, ada kecenderungan wisatawan tidak hanya datang ke obyek wisata semata. Namun mereka butuh kenyamanan dan kemudahan memperoleh informasi, termasuk dari dunia maya. "Dari situ informasi menyebar. Kami mengoptimalkan semua saluran, baik media konvensional dan media sosial, mulai dari Twitter, Facebook, Youtube, Path, dan Instagram," Anas menjelaskan.
Dengan cara ini, ia berharap sektor pariwisata di Banyuawangi terus menggeliat menopang ekonomi masyarakat, di samping sektor pertanian dan industri pengolahan. Mengutip survei tim independen, kata Anas, belanja wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi rata-rata mencapai Rp 1,9 juta per orang dengan masa tinggal selama dua hari.
Pihaknya juga memperluas destination life-cycle, sehingga daerah menawarkan beragam tujuan wisata. Semakin banyak yang dikunjungi, menurut dia, banyak duit yang berputar. "Sekarang kami kembangkan Pantai Pulau Merah, Pantai Boom, dan Teluk Ijo. Secara bertahap, obyek wisata alam dan budaya lainnya digarap," ucap Anas.
Ia mengklaim ada peningkatan kinerja di sektor wisata kuliner, industri kreatif, dan sektor tekstil di Banyuwangi. Capaian positif ini karena integrasi kinerja antar sektor, mulai pertanian, industri pengolahan dan jasa. Pada triwulan I 2014, realisasi wisatawan domestik yang berkunjung ke Banyuwangi sebanyak 13.600 orang dan wisatawan manca 628 jiwa.
DIANANTA P. SUMEDI