TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, memprediksi Partai Nasional Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa akan merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam pemilihan presiden mendatang. Kedua partai disebut paling punya kedekatan dengan PDIP yang akan mencalonkan Joko Widodo sebagai calon presiden. (Baca: Hasil Lengkap Hitung Cepat Pemilu 4 Lembaga Survei)
“PDIP dari dulu ingin berkoalisi dengan Islam-nasionalis, PKB. Mereka bisa saling melengkapi dalam politik aliran. Di sisi lain juga ada NasDem. Secara garis besar punya kebijakan sama,” kata Yunarto saat dihubungi, Kamis, 10 April 2014.
Adapun Gerindra, kata Yunarto, lebih berpeluang besar berkoalisi dengan partai-partai yang kini berada di koalisi pimpinan Demokrat. Bukan tak mungkin, menurut Yunarto, Demokrat sendiri yang digandeng oleh Gerindra. (Baca: Mengapa Jokowi Tak Berhasil Dongkrak Suara PDIP?)
Justru yang masih buram, ujar dia, adalah koalisi partai untuk mengusung Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Sebab, kata Yunarto, berbeda dengan Joko Widodo dari PDIP dan Prabowo Subianto dari Gerindra yang punya elektabalitas bagus, elektabilitas Ical disebut mengalami stagnasi.
“Ini akan menjadi bola liar. Bukan tak mungkin calon dari partai menengah bisa mengambil slot Ical sebagai calon presiden. Dia juga menghadapi kendala di internal partai,” kata Yunarto.
Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga, tiga besar pemenang pemilu legislatif 9 April 2014 dikuasasi oleh PDIP, Golkar, dan Gerindra. Masing-masing partai itu memang telah mendeklarasikan calon presidennya. Namun hanya Jokowi dan Prabowo, kata Yunarto, yang punya elektabilitas bagus dan berpeluang menang pada pemilihan presiden mendatang.
Menurut Yunarto, koalisi pemilihan presiden tak akan banyak mempertimbangkan kesamaan platform antarpartai. Koalisi, kata Yunarto, hanya dipengaruhi oleh dua faktor utama: daya pikat calon presiden sebagai pemimpin koalisi dan kursi dalam kabinet untuk partai peserta koalisi. "Kesamaan platform itu faktor tersier," katanya.
KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
Ruhut: Demokrat Boleh Kalah, Jet RI 1 Tetap Biru
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Menang Pemilu, Berapa Kursi PDIP di DPR?
Ini Jurus Jokowi Membangun Koalisi untuk Nyapres