TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan partainya dan PDI Perjuangan memiliki kedekatan personal dan ideologi yang sama. Oleh karena itu, kata dia, bukan sebuah kejutan bila NasDem akhirnya berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam pemilu presiden 2014.
"Ibu Mega (Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri) adalah sahabat saya sejak puluhan tahun lalu. Logis sekali, apalai ideologi kami sama. Soal ideologi tidak perlu dibahas lagi," kata Paloh saat menggelar jumpa pers di kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta, Jumat, 11 April 2014. (Baca: Mengapa PDIP Lebih Condong ke NasDem dan PKB?)
Menurut Paloh, bila partainya sepakat berkoalisi dengan PDIP, masalah yang akan dibahas hanya seputar kepentingan nasional bangsa ke depan. Tidak akan ada lagi pembahasan tentang kepentingan partai masing-masing. "Hubungan silaturahmi kami dengan PDIP bukan saat ini saja, sudah lama terjadi. Bahkan, kami punya chemistry," ujarnya.
Meskipun begitu, Paloh mengatakan partainya juga mempertimbangkan mengajukan Jusuf Kalla, mantan wakil presiden, sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo, calon presiden PDI Perjuangan. "Kami coba dan timbang-timbang demi kepentingan besar bersama," ujar dia.
Menurut Paloh, Jokowi membutuhkan calon wakil presiden yang cocok dengan dirinya. Wakilnya itu harus bisa menjaga harmonisasi hubungan di internal pemerintah sehingga tidak terjadi persoalan internal yang merugikan rakyat. "Tentu semua tidak ingin ada fenomena seperti kepala daerah yang tidak harmonis," ujarnya.
Adapun JK, nama panggilan Jusuf Kalla, kini semakin intens berkomunikasi dengan NasDem. JK melakukan pertemuan tertutup dengan Paloh di DPP NasDem Jumat sore tadi. Meskipun membantah pertemuan membahas peluangnya diusung NasDem, JK menganggap koalisi NasDem-PDIP sangat cocok. Paloh saat menjadi Dewan Penasehat Golkar, kata JK, sudah kerap menjalin komunikasi dengan PDIP. "Jadi, sangat cocoklah," katanya.
Namun, Paloh menyatakan belum ada kesepakatan berkoalisi dengan PDIP hingga saat ini. Begitu pula belum ada kesepakatan di partainya dalam mengusung Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden untuk Jokowi.
Baik partainya maupun PDIP, kata dia, masih berkutat dalam mengawasi proses pemilu legislatif yang sedang berlangsung. "Nanti setelah ada hasil pileg, baru kami duduk lagi membahasnya," ujar dia.
TRI SUHARMAN
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | MH370 | Pesawat Kepresidenan | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?
Jokowi: Saya Datang IHSG Naik