TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Ja’far mengatakan partainya saat ini masih menjalin komunikasi dengan partai-partai nasionalis untuk membangun koalisi dalam pemilihan presiden 9 Juli mendatang.
Walaupun suaranya diperkirakan mencapai 9 persen dan dianggap sebagai penentu koalisi, PKB tidak mau buru-buru menentukan sikap memilih mitra koalisi. “Kami tunggu pengumuman resmi perolehan suara dari Komisi Pemilihan Umum,” kata Marwan, saat dihubungi, Sabtu, 12 April 2014.
Hari ini Partai NasDem secara resmi berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden. Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyebut partainya memiliki kesamaan ideologi dengan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. “Kami ingin memperkuat sistem pemerintahan presidensial,” kata Paloh, sambil menambahkan pihaknya belum membicarakan calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi.
NasDem sempat mempertimbangkan Jusuf Kalla, mantan wakil presiden, sebagai calon yang mendampingi Jokowi, tapi belum ada keputusan.
Lalu, akankah PKB juga akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan mendukung Jokowi? “Belum ada keputusan apa pun soal koalisi,” kata Marwan. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan dari beberapa partai yang kini meraih suara di atas 10 persen, seperti PDIP, Golkar dan Gerindra, PKB lebih dekat dengan partai banteng. "Secara kultur kami dekat dengan PDIP, sama-sama partai wong cilik," ujar dia di Jakarta, Rabu malam, 9 April 2014.
Sehari setelah pencoblosan, Muhaimin memasang banderol tinggi untuk syarat berkoalisi dengan partainya: hanya mau menerima partai mitra koalisi yang menawarkan posisi calon wakil presiden. (Baca: PKB Pilih Partai Koalisi yang Tawarkan Cawapres).
Muhaimin lalu menyebut sejumlah nama yang bisa diajukan PKB sebagai cawapres, yakni bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. atau dirinya sendiri. Tapi, "Kami realistis, tentunya partai yang suaranya lebih besar yang menentukan," kata dia. (Baca: Muhaimin Sebut Dirinya Layak Jadi Cawapres)
Marwan mengakui kini ada desakan dari pengurus PKB di daerah-daerah agar partainya mengajukan kader sendiri sebagai calon wakil presiden. “Kata teman-teman di daerah, PKB memiliki modal sosial dan kultural yang kuat dan besar,” ujar dia. Pendukung PKB kebanyakan berasal dari warga Nahdlatul Ulama.
NUR HASIM
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | MH370 | Pesawat Kepresidenan | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?
Jokowi: Saya Datang IHSG Naik