TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung memaklumi partainya yang tak mencapai target perolehan suara pada pemilihan umum legislatif 2014 sebesar 30 persen. Dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Golkar hanya memperoleh suara sekitar 15 persen.
"Ini dinamika politik yang begitu tinggi," kata Akbar dalam sebuah diskusi bertema "Prediksi Peta Koalisi" di Jakarta, Sabtu, 12 April 2014. Menurut dia, tak tercapainya target suara tersebut juga membuktikan masyarakat semakin kritis dalam menentukan pilihannya. (Baca: Gandeng NasDem, Jokowi Merapat ke Golkar).
Akbar mencontohkan target perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang tak tercapai meski telah mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden. Menurut dia, "Jokowi effect" ternyata tak sesuai dengan harapan. "Pemunculan Jokowi tidak signifikan bagi suara PDIP." (Baca juga: Jelang Rapim Golkar, JK Sepakat Ical Dievaluasi).
Akbar menduga sebagian besar pemilih kembali ke basisnya masing-masing. Misalnya, nahdliyin yang "pulang ke rumah" dengan memilih Partai Kebangkitan Bangsa. "Ini dinamika yang sehat dalam perpolitikan kita," katanya. "Kita harus menjaga dinamika ini supaya politik kita sehat, dinamis, dan fair."
PRIHANDOKO