TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan rencana mengusung Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden partainya bakal sangat bergantung pada perolehan kursi Partai Beringin di Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan hasil pemilu legislatif.
"Tinggal kami lihat sekarang, apakah persentase kursi mencapai 20 persen atau tidak," kata Akbar dalam sebuah diskusi bertema "Proyeksi Peta Koalisi" di Jakarta, Sabtu, 12 April 2014. (Baca: Golkar Keok, Akbar Tandjung: Ini Dinamika).
Menurut Akbar, jika perolehan kursi Golkar tak mencapai 20 persen, bisa saja muncul opsi baru di internal Golkar atas pencalonan Ical, termasuk mengubah keputusan pencalonan ini. "Bisa saja timbul pendapat-pendapat baru dan opsi-opsi baru," ujar bekas Ketua Umum Golkar ini.
Dia mengatakan mekanisme untuk mengubah keputusan pencalonan Ical dimungkinkan melalui Rapat Pimpinan Nasional. "Kalau nanti ada perubahan, koreksi, atau mengajukan pendapat-pendapat baru bisa lewat Rapimnas," ujarnya. (Baca pula: Jelang Rapim Golkar, JK Sepakat Ical Dievaluasi).
Meski begitu, selagi menunggu penghitungan suara dan kursi di parlemen, Golkar tak mempersoalkan pencalonan Ical karena sudah menjadi keputusan Rapimnas. "Walaupun saya melihat ada kekecewaan yang cukup tinggi dari pengurus daerah dan pusat, tapi tidak mengurangi keabsahan Ical sebagai calon presiden."
PRIHANDOKO