TEMPO.CO, Yogyakarta -Kepolisian Resor Gunung Kidul menghentikan penyelidikan mereka atas temuan duit Rp 500 juta disertai atribut calon legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) di Rest Area Bunder Gunung Kidul pada Ahad, 6 April 2014 lalu.
"Kami limpahkan kasus temuan duit ini ke Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu)," kata Kepala Kepolisian Resor Gunung Kidul Ajun Komisaris Besar Polisi Faried Zulkarnain kepada Tempo, Sabtu 12 April 2014.
Pelimpahan kasus ke Panwaslu itu ditempuh setelah polisi menemukan asal usul duit serta motif pemiliknya. Dari penyelidikan terakhir polisi memastikan bahwa duit itu milik orang dari sebuah lembaga konsultan politik asal Surabaya. "Lembaga politik ini disewa sebuah partai yang atributnya ditemukan bersama duit itu di Gunung Kidul," kata Faried.
Lembaga konsultan politik yang dimaksud Faried bernama Pusat Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (Pusdemham). Lembaga ini sering menjadi konsultan serta pelaksana survei-survei pemilu daerah di Jawa Timur.
Staf Divisi Pengawasan Panwaslu Gunung Kidul Budi Haryanto membenarkan kasus temuan duit disertai atribut caleg PAN DPR RI Ahmad Hanafie Rais serta caleg PAN DPRD DIY Arief Setiadi itu telah dilimpahkan polisi ke Panwaslu. "Kami sudah menerima pelimpahan itu," kata Budi.
Informasi yang diperoleh Panwaslu, duit itu diduga akan digunakan lembaga tersebut untuk membayar pelatihan relawan Partai PAN di Gunung Kidul. "Tapi kebenaran soal informasi itu kami masih dalami," kata dia. Rencananya, Panwaslu baru menyebar undangan klarifikasi mulai besok.
Ketua PAN Gunung Kidul Doddy Wijaya membantah jika partainya telah menyewa lembaga konsultan dari luar untuk melatih dan membayar relawan. "Partai tak pernah menyewa lembaga lain untuk melatih dan membayar saksi maupun relawan pemilu ini," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | MH370 | Pesawat Kepresidenan | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?
Jokowi: Saya Datang IHSG Naik