TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok mempersiapan segala hal agar pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA, SMK, dan MA pada Senin hingga Rabu, 14-16 April 2014, mendatang berjalan lancar. Siang tadi, paket soal dari Bandung tiba di Depok dengan dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Soal tersebut telah disterilkan di satu tempat, yaitu di SMAN 1 Depok dan siap didistribusikan pada Senin dinihari, 14 April 2014.
"Soal untuk UN datang sekitar pukul 11.00 WIB dari Bandung dengan penjagaan sangat ketat," kata Koordinator UN Kota Depok, Abdul Mutholib, Sabtu, 12 April 2014. "Paket soal itu langsung dibawa masuk ke dalam gudang penyimpanan soal (di SMAN 1)," katanya.
Menurut Abdul, paket soal yang datang sudah steril di dalam dus dan sudah diperuntukkan ke setiap sekolah. Petugas, kata dia, hanya menerima kiriman paket soal dari Bandung, mendata, dan langsung menyimpannya di gudang. "Jadi paket soal hingga nanti sampai ke tangan siswa bersifat rahasia," katanya. (Baca: Menteri Nuh: Distribusi Soal Ujian Nasional Lancar)
Dalam gudang penyimpanan soal SMAN 1, soal dalam penjagaan ketat aparat kepolisian. Lemari penyimpanan soal diteralis dan dikunci hingga beberapa lapis. Nantinya, para utusan sekolah tinggal mendatangi SMA 1 untuk mengambil soal masing-masing. "Tapi rapat utusan sekolah mulai diperbolehkan mengambil pada subuh Senin," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila mengatakan ada sebanyak 15.852 siswa SMA sederajat yang akan mengikuti UN tahun ini. Sebanyak 5.360 siswa tercatat dari 51 sekolah SMA; sebanyak 9.687 siswa dari 103 sekolah SMK; dan sebanyak 805 siswa dari sekolah madrasah aliyah. "Untuk peserta ujian paket C ada sebanyak 1.447 peserta," katanya. (Baca: Naskah UN SMA di Daerah Terpencil Sudah Dikirim)
UN akan mulai dilakukan pada Senin dengan mata pelajaran bahasa Indonesia dan biologi untuk SMA jurusan IPA, bahasa Indonesia dan IPS untuk SMK. Pada hari Selasa, mata pelajaran yang akan diujikan adalah matematika dan kimia untuk SMA jurusan IPA; matematika dan sosiologi untuk SMA jurusan IPS; dan matematika untuk SMK. Pada hari terakhir ada bahasa Inggris dan fisika untuk SMA juruan IPA; bahasa Inggris dan ekonomi untuk SMA jurusan IPS; dan bahasa Inggris dan kejuruan untuk SMK.
Menurut Herry, soal mulai akan didistribusikan pada Senin pukul 03.00 WIB. Titik subrayon pendistribusian nantinya ada di SMK nasional dan SMK Yayasan Pondok Pesantren Depok (YYPD). "Kami juga dibantu tim pengawas indepen dari STKIP Ar Rahmaniyah," katanya.
Seperti pelaksanaan UN pada tahun sebelumnya, penentuan kelulusan siswa ditentukan dari gabungan nilai UN dan UAS. Yaitu 60 persen dari nilai UN dan 40 persen dari nilai UAS. "Saya berharap UN tahun ini berjalan lancar dan tidak ada kendala apa pun seperti soal tertukar atau isu kebocoran soal," katanya.
Pada saat pelaksanaan UN, lanjut Herry, tas dan perlengkapan sekolah siswa tidak diperbolehkan berada di kelas. Jika mereka membawa barang akan dititipkan ke petugas. Persiapan distribusi soal hingga persiapan pengisian lembar jawaban komputer (LJK) dimulai sejak pukul 06.30 WIB hingga pukul 07.00 WIB. "Dan pengerjaan soalnya dimulai pukul 07.30 WIB."
Herry berharap para siswa belajar profesional dengan tidak melakukan kecurangan. Meski begitu, mereka juga sudah menyediakan kamera CCTV di beberapa kelas untuk memantau, selain pantauan manual oleh petugas. "Saya mengimbau agar para siswa tidak menyontek, lebih baik mengerjakan sendiri karena apa pun hasilnya itu adalah kerja keras kalian."
ILHAM TIRTA
Berita Lainnya:
Lima Gambar pada Label Peringatan Bergambar Rokok
Anas Minta SBY dan Ibas Jadi Saksi
Green House, Proyek Pribadi Jokowi di Jakarta
Pesawat Presiden RI Dinilai Tak Hemat Anggaran