Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bayi Pakistan Itu Dibebaskan dari Dakwaan Polisi  

image-gnews
Seorang kerabat mencium pipi bayi berusia sembilan bulan yang digugat sebagai tersangka pembunuh di kantor pengacara di Lahore, Pakistan.  (AP Photo)
Seorang kerabat mencium pipi bayi berusia sembilan bulan yang digugat sebagai tersangka pembunuh di kantor pengacara di Lahore, Pakistan. (AP Photo)
Iklan

TEMPO.CO, Lahore - Pengadilan Kota Lahore, Pakistan, memutuskan menggugurkan perkara bayi sembilan bulan yang didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap polisi. Majelis hakim menyesalkan tindakan polisi membawa anak itu ke pengadilan untuk menjalani sidang.

Keputusan majelis hakim yang diketuai Rafaqat Ali disampaikan oleh pengacara sang bayi, Muhammad Musa Khan, seusai sidang, Sabtu, 12 April 2014. Si mungil Musa untuk kedua kalinya hadir di pengadilan untuk mengikuti jalannya sidang. (Baca: Bayi 9 Bulan Didakwa Pembunuhan Berencana)

Namun dakwaan terhadap orang tua dan keluarga Musa lainnya tetap akan dilanjutkan. Polisi mendakwa 30 orang dalam kasus percobaan pembunuhan terhadap petugas kepolisian saat berlangsung aksi massa yang memprotes keterbatasan listrik dan gas di Kota Lahore. Mereka dituduh melempari polisi dengan batu hingga mengancam keselamatan polisi.

Dalam persidangan, dengan menggenggam botol susu, Musa hadir dengan digendong kakeknya. "Bagaimana dia dapat melempar polisi dengan batu sementara dia bahkan tidak tahu bagaimana memegang botol susu ini dengan benar," kata Muhammad Yasseen, sang kakek. (Baca: Bom Meledak di Kereta Api Pakistan, 12 Orang Tewas)

Undang-undang pidana Pakistan, seperti dilansir The Independent, menyebutkan seorang anak di bawah umur tujuh tahun tidak dapat dituntut di depan hukum. Gara-gara kasus ini, polisi yang menyidik kasus ini dipindahtugaskan.

Kepala kepolisian Pakistan juga memerintahkan penyidikan terhadap polisi yang menangani perkara ini. Hal senada disampaikan oleh Menteri Koordinator Punjab yang meminta klarifikasi dan penyelidikan yang tuntas atas kasus ini.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BBC | THE INDEPENDENT | NEW YORK TIMES | MARIA RITA HASUGIAN


Terpopuler:
KPK: Anas Terancam Hukuman Berat 

Timnas Indonesia U-19 Tekuk Oman

Jokowi: Gubernur-Wagub Cuti DKI Tetap Jalan  




Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.