TEMPO.CO, Jakarta - Kerja sama antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menghadapi pemilihan presiden sudah dimulai. Akan tetapi, kerja sama itu masih dalam tahap awal. "Kami belum tuntas tentang siapa calon wakil presiden," kata Muhaimin setelah pembicaraan sekitar satu setengah jam dengan Joko Widodo, di kantor PKB, Sabtu, 12 April 2014.
Menurut Muhaimin PKB dan PDIP masih memerlukan waktu untuk membahas program bersama bila kelak berkoalisi, sedangkan sosok calon wakil presiden masih harus menunggu pembicaraan dengan calon anggota koalisi lainnya.
Sebelumnya, PKB sudah mengumumkan hanya mau bekerja sama dengan partai yang menawarkan posisi cawapres. Saat ini PKB punya beberapa tokoh yang diajukan yaitu Jusuf Kalla, Mahfud Md., dan Rhoma Irama. Belakangan beberapa kader menginginkan agar PKB mengusung Muhaimin sebagai cawapres mendampingi Jokowi.
Dalam pertemuan selama satu setengah jam itu, Muhaimin memang telah menyampaikan usulan nama cawapres itu. Namun, Jokowi yang didampingi Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, belum memberi jawaban. "Mengenai wakil presiden sudah muncul tapi masih digodok dalam waktu sesingkat-singkatnya," kata Jokowi.
Jokowi pun tak banyak mengomentari munculnya nama Muhaimin dalam daftar cawapres. "Masih proses," kata Jokowi singkat.
Lebih jauh mengenai kerja sama antara PDIP dan PKB ini, Muhaimin mengatakan akan membicarakan dulu dengan politikus senior PKB lain dan Nahdlatul Ulama. Secara prinsip, Muhaimin mengatakan kerja sama bisa dilanjutkan ke tahap lebih intensif untuk mempersiapkan sumber daya menghadapi pemilihan presiden Juli mendatang.
IRA GUSLINA SUFA
Berita lain:
KPK: Anas Terancam Hukuman Berat
Anas Minta SBY dan Ibas Jadi Saksi
Ini Pola Baru Penggalangan Dana Teroris
Dubes AS Kunjungi KPK, Ada Masalah Apa?