Pasar Obligasi Terpengaruh Pemilu  

image-gnews
Refleksi karyawan memantau pergerakan pasar uang dan obligasi di Global Market Permata Bank, Jakarta, Selasa (10/1). ANTARA/Rosa Panggabean
Refleksi karyawan memantau pergerakan pasar uang dan obligasi di Global Market Permata Bank, Jakarta, Selasa (10/1). ANTARA/Rosa Panggabean
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Ikatan Alumni Certified Securities Analyst, Reza Priyambada, mengatakan pergerakan pasar obligasi terpengaruh pemilihan umum legistlasi 2014. Pemilu yang seharusnya hanya berlangsung pada ranah politik, ternyata juga berimbas kepada yield perdagangan obligasi.

“Di pasar obligasi, yield SUN bertenor 10 tahun sempat naik 3,7 basis poin menjadi 7,87 persen,” katanya dalam analisanya Minggu, 13 April 2014.

Sejalan dengan itu, rupiah turut melemah dan memberikan imbas negatif tambahan pada pasar obligasi. Pasar sebelumnya berekspektasi PDIP, sebagai salah satu partai nasional yang mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden, akan mendulang suara paling tidak 25-27 persen sesuai prediksi beberapa lembaga survei.

Kenyataannya, dalam quick count, meski unggul PDIP hanya menghimpun 19,8 persen suara yang mengharuskan koalisi dengan partai lain untuk dapat mengajukan kandidat pasangan presiden-wakil presiden dalam pilpres Juli nanti.

Tidak tercapainya target dan timbulnya ketidakpastian politik serta belum jelasnya koalisi yang akan dibentuk membuat kondisi pasar menjadi limbung. Pelaku pasar pun memilih untuk mengamankan posisi dan cenderung wait and see sembari trading obligasi jangka pendek.

Ternyata pasca-dirilis BI rate yang tetap di level 7,5 persen, laju nilai tukar rupiah justru melemah berbarengan dengan melemahnya sejumlah mata uang Asia, terutama Yuan seiring dengan adanya potensi perlambatan di Cina.

Rupiah masih melanjutkan aksi jual setelah menguat dalam beberapa hari sebelumnya. Oversubscribe lelang SBSN belum mampu mengangkat nilai tukar rupiah. Bahkan, rilis hasil sementara quick count pemilu legislatif direspon negatif.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Aksi jual pun kian tak terbendung. Padahal saat itu terdapat sentimen positif dari pertumbuhan kredit perbankan sebesar 20-21 persen, namun di akhir pekan, aksi jual masih terjadi sehingga rupiah masih melemah.

Lelang sukuk negara perdana pada pekan kemarin mendapat respons yang sangat positif dan kebetulan diadakan sebelum pemilu legislatif, sehingga masih ada sentimen positif yang mewarnainya. Dari empat seri sukuk yang ditawarkan, pemerintah menyerap Rp 1,56 triliun atau sedikit melebihi target indikatif.

Total penawaran yang masuk sebesar Rp 3,57 triliun atau kelebihan permintaan sebanyak dua kali lipat dari target indikatif sebesar Rp 1,5 triliun. Pemerintah yang semula menargetkan penerbitan sukuk Rp 1,5 triliun akhirnya menyerap dana sebesar Rp 1,56 triliun.

ANANDA PUTRI

Berita lain:
KPK: Anas Terancam Hukuman Berat 
Anas Minta SBY dan Ibas Jadi Saksi 
Ini Pola Baru Penggalangan Dana Teroris 
Dubes AS Kunjungi KPK, Ada Masalah Apa?  

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

45 hari lalu

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate


DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

54 hari lalu

Keuntungan obligasi FR bukan hanya sebagai passive income saja, tetapi keamanannya juga dijamin oleh negara. Simak ulasannya berikut ini. Foto: Canva
DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.


Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Suasana pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan saat pembukaan perdana perdagangan 2024. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,14% atau 5,4 poin ke level 7.266 pada Selasa 2 Januari 2024. Indeks komposit turun ke posisi terdalam 7.245 dari level 7.272 dengan volume transaksi 1,9 triliun saham. Tempo/Tony Hartawan
Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.


Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock
Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.


Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Logo Waskita. waskita.co.id
Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.


Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Otorita IKN mengkaji skema pembiayaan berupa penerbitan obligasi, sukuk, dan pinjaman untuk mendanai proyek ibu kota baru.
Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.


Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.


Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi & Pajak AAJI Simon Imanto (kiri), Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon (tengah), dan Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Novita Rumngangun (kanan) dalam Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2023 di kantornya, Jakarta pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Irma Aulia Irawan.
Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.


Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?


Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

14 November 2023

Pasukan Israel menjatuhkan bom  di tengah konflik antara Israel dan Palestina Hamas, di Kota Gaza, 9 November 2023. REUTERS/Mohammed Al-Mas
Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

Israel menerbitkan surat utang atau obligasi, yang salah satunya untuk mendanai perang dengan Hamas.