TEMPO.CO, Pamekasan - Kepolisian Resor Pamekasan, Jawa Timur, menerjunkan tiga kompi pasukan Brigade Mobil (Brimob) ke kantor Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Tlanakan, Minggu siang, 13 April 2014.
Langkah tersebut diambil karena proses perhitungan suara di PPK Tlanakan memanas dan sempat tertunda karena seluruh saksi partai politik menolak hadir dalam rekapitulasi tersebut. "Sekitar 320 pasukan kami arahkan ke sana (Tlanakan)," kata Kepala Bagian Operasional Polres Pamekasan Komisaris Wurianto saat dihubungi.
Berdasarkan informasi di lapangan, kata dia, memanasnya situasi di PPK Tlanakan disebabkan sejumlah saksi parpol dan caleg protes karena perolehan suara calon yang didukung ada yang menyusut. "Tapi setelah polisi datang, seluruh saksi mau datang dan sekarang proses rekapitulasi sedang berlangsung dengan aman," ujarnya.
Di Kabupaten Pamekasan, lanjut Wurianto, penghitungan suara di tingkat PPK tidak dilakukan serentak. Sebab ada sebagian PPK yang menunda rekapitulasi hingga esok hari. "Seperti PPK Waru dan Kadur akan digelar besok. Untuk PPK Tlanakan, Palengaan Pagantenan, Galis, Kota Pamekasan hari ini," kata dia.
Ainul Yaqin, salah satu saksi parpol, mengatakan banyak ketidaksesuaian antara rekapitulasi di PPS dan data yang dimilikinya. Ketidaksesuaian itu, kata dia, merugikan calon legislator yang didukungnya. "Makanya kami tadi tidak mau hadir," pungkasnya.
MUSTHOFA BISRI