TEMPO.CO, San Francisco - Risiko bahaya akibat memakai Google Glass kembali muncul ketika seorang pria yang mengenakan perangkat itu diserang di sebuah jalan di San Francisco, Jumat, 11 April lalu.
Kyle Russell, seorang jurnalis berusia 20 tahun, sedang meliput protes Google setempat dan dalam perjalanan ke stasiun kereta ketika seorang wanita berteriak "Glass!" dan menyambar perangkat itu dari wajahnya.
Russell dan kedua temannya mengejar wanita itu. Ketiganya masuk-keluar keramaian, tetapi wanita itu akhirnya berhasil lolos. Dia menghancurkan perangkat itu di lapangan sebelum melarikan diri.
"Nada dia berteriak 'Glass!' dan cara dia menghancurkannya memberi kesan bahwa kehancuran kacamata itu adalah niatnya," kata Russell kepada Mashable ketika ditanya apakah ia berpikir wanita itu hanya ingin mencuri perangkat itu, dan bukan merusaknya. "Tapi interpretasi saya bisa dipengaruhi oleh posisi saya dalam insiden itu."
Adapun Russell tampaknya tidak memikirkan kemungkinan wanita itu berhubungan dengan kelompok demonstran yang tengah dia liput. Russell mengatakan wanita itu mengenakan jaket kulit hitam serta sepatu bot. Berusia 20-an tahun, wanita itu mencukur rambut pada kedua sisi kepalanya. "Dia berjalan dari arah yang berlawanan dari pawai para demonstran," kata Russell.
Dari pengujian perangkat senilai US$ 1.500 itu setelah insiden tersebut, Russell mengatakan "tidak ada respons terhadap suara atau sentuhan" dan pada dasarnya "tidak dapat digunakan."
Serangan terbaru pada pemakai Google Glass ini menyusul insiden yang dilaporkan oleh Sarah Slocum, juga di San Francisco, pada Februari lalu. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z | MASHABLE
Berita lain
44 Persen Pengguna Twitter Tak Pernah Ngetweet
Sony Peringatkan Bahaya Baterai Vaio
NFC Memudahkan Transfer Foto
Kamera Konvensional Masih Banyak Peminat