TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur menerapkan standar pengamanan cukup ketat dalam menjaga penyelenggaraan ujian nasional di tingkat sekolah menengah atas, Senin, 14 April 2014.
"Kami optimalkan untuk kegiatan rutin, termasuk sasaran patroli sekolah yang sedang melaksanakan ujian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Awi Setiyono kepada Tempo, Ahad malam, 13 April 2014.
Awi mengatakan pengamanan sudah dilakukan sejak pencetakan soal ujian hingga pendistribusian di tingkat kepolisian sektor. "Sesuai prosedur standar pengamanannya," kata Awi. Menurut dia, penyimpanan soal dilakukan di markas kepolisian resor, dan pada H-1 dikirim ke polsek. Untuk pengamanan ujian hingga 16 April 2014, Polda Jawa Timur menerjunkan kekuatan gabungan satuan kerja.
Gabungan satuan kerja itu antara lain 90 personel dari Biro Operasional, Direktorat Intelijen dan Keamanan, Direktorat Reserse Kriminal Umum, Direktorat Sabhara, Direktorat Pembinaan Masyarakat, Satuan Brigade Mobile, serta 3.986 personel.
"Personel ini disebar dengan catatan masing-masing SMA/MA/SMK/SMALB yang berjumlah sekitar 1.993 dijaga dua polisi berpakaian preman," ujar Awi. Dia memastikan kekuatan personel jajaran Polda Jawa Timur masih cukup walaupun dibagi dengan pengamanan pemilihan umum legislatif yang saat ini dalam tahap penghitungan suara.
Menurut Awi, pengamanan pemilihan umum legislatif yang saat ini dalam tahap penghitungan suara antara 10 April hingga 7 Mei 2014 hanya sepertiga kekuatan. "Sekitar 14.060 personel. Jadi masih banyak dan untuk kegiatan rutin termasuk sasaran patroli sekolah yang sedang melaksanakan ujian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan," Awi menambahkan. Seperti diberitakan, ujian nasional mulai digelar Senin, 14 April, hingga 16 April 2014.
DAVID PRIYASIDHARTA
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | MH370 | Prabowo
Berita terpopuler:
Bayi Meninggal di Pesawat Lion Air
Intelijen Rusia: MH370 Dibajak Teroris Afganistan
20 Caleg Inkumben Dilaporkan Ke KPK