TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudia Permana mewaspadai kegiatan pelajar di media sosial. Menurut dia, dunia maya bisa menjadi tempat transaksi kunci jawaban soal Ujian Nasional.
"Kini media sosial menjadi salah satu cara membocorkan soal," kata Elih, saat ditemui di SMA Negeri 1 Bandung, Senin, 14 April 2014. Menurut dia, Dinas Pendidikan telah mengingatkan sekolah untuk mengarahkan siswanya agar tidak mencari kunci jawaban di media sosial. (Baca: Berapa Harga Naskah Ujian Nasional?)
Elih meyakini saat ini pelajar tidak merasa kesulitan untuk meraih kelulusan. Para siswa tidak keberatan untuk menjawab benar 60 persen dari total soal. "Terakhir saya menghubungi koordinator tiap sekolah, belum ada masalah," ujarnya. Menurut dia, kabar terjadinya kebocoran soal di Bandung, hanya isu. (Baca: Mencuri, Siswa SMK Ikut UN di Polsek Cipayung)
Dia mengatakan kunci jawaban yang tersebar lewat media sosial merupakan perilaku oknum yang memanfaatkan keadaan genting untuk menipu siswa. Kalau pun betul ada kebocoran, ucap Elih, Pemerintah Kota Bandung akan bersikap tegas dengan menelusuri letak kebocoran. (Baca: Ujian Nasional, Siswa ke Toilet Dikawal Polisi)
"Makanya, saya protes saat mendengar kabar bahwa ujian nasional di Bandung harus diundur," ujarnya. Sebab, Elih meyakinkan, kebocoran soal ujian via media sosial itu tidak terjadi di wilayah Kota Bandung. "Kami tidak terima bila dikenakan penalti karena penyebab kebocoran soal belum terbukti."
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandung Cucu Saputra mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan informasi di media sosial. "Di samping itu, kita sudah tekankan pada pelajar agar tidak terkecoh dengan isu-isu yang tidak realistis," katanya.
PERSIANA GALIH
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | MH370 | Prabowo
Berita terpopuler:
Bayi Meninggal di Pesawat Lion Air
Intelijen Rusia: MH370 Dibajak Teroris Afganistan
20 Caleg Inkumben Dilaporkan Ke KPK