TEMPO.CO, Jember - Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Achmad Zasidi melakukan inspeksi mendadak pelaksanaan ujian nasional di beberapa sekolah menengah atas di Jember, Jawa Timur, Senin, 14 April 2014.
Dia mengunjungi beberapa lokasi ujian bersama Bupati Jember M.Z.A. Djalal, Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Awang Joko Rumitro, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jember Bambang Hariono, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Jember Rosyadi Badar.
Di beberapa sekolah, Zasidi masuk ke ruang ujian dan mengajak ngobrol beberapa peserta ujian yang sedang sibuk mengerjakan soal-soal. Namun para siswa yang diwawancarai Zasidi tampak terganggu.
Saat ditanya Tempo, Zasidi mengatakan masuk ke ruangan ujian dan mengajak siswa berbincang tidak jadi masalah. "Saya ada surat tugas sebagai pemantau UN. Lagi pula saya masuk dan memantau tidak lama, beberapa menit saja," katanya.
Zasidi mengangkat topi atas kesiapan panitia dan pengamanan UN di Jember tahun ini. Menurut dia, sejak pagi hingga siang ini tidak ada temuan mencurigakan dalam pelaksanaan UN. Dia juga menilai semua prosedur UN sudah dilaksanakan dengan baik dan lancar di semua sekolah. "Kami harap kondisi ini akan terjaga hingga selesainya pelaksanaan ujian Rabu nanti (16 April)," katanya.
Sebanyak 21.032 murid sekolah menengah atas, SMA luar biasa, sekolah menengah kejuruan, dan madrasah aliah di Kabupaten Jember mengikuti UN. Sebelum ujian dimulai, sejumlah panitia ujian didampingi aparat kepolisian melakukan razia telepon seluler para murid di depan ruangan.
Selain polisi dan guru pengawas, ada juga 500 dosen perguruan tinggi yang dilibatkan sebagai pengawas independen. Mereka adalah dosen Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember, STAIN, Universitas Moh. Seruji, STIE Mandala, dan Universitas Muhammadiyah. "Kami jamin tidak ada kebocoran soal. Jika ada pesan pendek yang menjanjikan kunci jawaban, itu pasti palsu, penipuan," ujar Kepala Dispendikbud Jember Bambang Hariono.
MAHBUB DJUNAIDY
Terpopuler