TEMPO.CO, Kediri - Peserta ujian nasional di Kota Kediri tak lagi diributkan dengan peredaran kunci jawaban. Berbeda dengan tahun lalu, saat ini nyaris tak ada kunci jawaban yang beredar baik lewat pesan pendek maupun potongan kertas. "Tampaknya anak-anak mulai berpikir sehat," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat memantau pelaksanaan ujuan nasional di SMKN 1 Kediri, Senin, 14 April 2014. Dalam pelaksanaan ujian nasional hari pertama ini, sebanyak 10.250 siswa sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan madrasah aliah mengikuti ujian mata pelajaran bahasa Indonesia.
Tahun lalu pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA diwarnai peredaran kunci jawaban. Kunci jawaban diterima siswa sehari sebelum ujian melalui e-mail. Beberapa siswa mengaku menerima bocoran melalui pesan pendek yang beredar di sekolah.
Abu Bakar meminta para siswa tidak pernah mempercayai bocoran soal jika muncul. Hingga kini belum ada satu pun yang bisa membuktikan kebenaran bocoran soal tahun lalu. Dia juga mengatakan pelaksanaan ujian tahun ini tak mengalami kendala apa pun. Semua siswa bisa memulai ujian sesuai dengan jadwal.
Sejumlah siswa mengaku tak lagi mendapat tawaran bocoran soal ujian seperti tahun lalu. Mereka menduga hal ini karena banyaknya ragam soal yang disusun dinas pendidikan sehingga menyulitkan pencocokan kunci. "Tidak ada yang nawari kunci," kata Gita, salah satu siswa SMA negeri di Kediri. Dia senang dengan tidak adanya peredaran kunci ini. Sebab, persaingan antarpeserta ujian akan menjadi adil dan transparan.
HARI TRI WASONO