Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cibodas Jadi Rumah Konservasi Nepenthes  

image-gnews
 Nepenthes holdenii . foto : Jeremy Holden
Nepenthes holdenii . foto : Jeremy Holden
Iklan

TEMPO.CO, Cianjur: Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat menjadi salah satu lokasi rumah konservasi kantong semar atau nephentes. Kantong semar adalah tanaman karnivora yang memiliki habitat hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara dan Australia. Tumbuhan itu memiliki struktur unik berupa gelembung mirip tabung.

"Tabung itu adalah daun, bukan bunga. Itulah bentuk adaptasi tanaman karena habitatnya miskin nutrisi, jadi mengubah tubuhnya supaya bisa mencari makanan," kata Muhammad Mansur, peneliti dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia saat peresmian rumah konservasi pada Jumat, 11 April 2014.

Serangga yang masuk ke kantong akan terjebak. Lapisan lilin di dinding bagian dalam semakin terkoyak ketika serangga berusaha untuk memanjat ke luar. Semakin banyak lapisan yang terkoyak, dinding semakin licin, dan serangga akhirnya terjatuh ke dasar kolam yang biasanya terisi air.

Di Indonesia, habitat kantong semar terentang dari Sumatera hingga Papua. Habitat kantong semar digolongkan dalam dataran rendah, menengah, dan tinggi. Namun beberapa spesies kantong semar dalam status terancam punah dan memiliki lokasi sebaran yang terbatas.

Pembabatan hutan, perdagangan tanaman ilegal, dan perubahan fungsi lahan menjadi permukiman atau perkebunan yang pelan-pelan menghabisi populasi kantong semar. “LIPI membangun tempat konservasi khusus kantong semar untuk mencegah kepunahan sekaligus sebagai lokasi penelitian,” kata Agus Suhatman, Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas.

Dirintis sejak 2009, tempat konservasi kantong semar Cibodas kini memiliki 48 spesies dan 47 hibrida yang berasal dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, serta Papua. Tempat konservasi dengan luas sekitar 90 meter persegi itu menjadi rumah bagi kantong semar yang terancam punah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Spesies yang masuk daftar merah Asosiasi Internasional Konservasi Alam (IUCN), seperti Nephentes villosa, N. iowii, N. aristolochiodes, dan N. dubia, ada di antara deretan kantong semar yang ditanam di Cibodas. "Ini tempat koleksi kantong semar pertama dari seluruh kebun raya di Indonesia," kata Agus setelah peresmian yang bertepatan dengan ulang tahun Kebun Raya Cibodas ke-162.

Menurut Mansur, kantong semar dari seluruh dunia yang sudah dikenali hingga saat ini berjumlah 139 spesies. Sebagian besar spesies ditemukan di wilayah Vietnam, Thailand, Filipina, dan Kamboja. Dari seluruh spesies yang terdaftar, 64 di antaranya ada di wilayah Indonesia. "Termasuk enam spesies baru yang ditemukan dalam lima tahun terakhir," kata Mansur.

Ketua Harian Komunitas Tanaman Karnivora Indonesia (KTKI), John Muhammad, mengatakan Indonesia sebenarnya merupakan surga bagi kantong semar. Namun status langka beberapa spesies kantong semar memancing eksploitasi tumbuhan tersebut. Terbukanya akses informasi melalui internet, menurut John, membuka peluang para pedagang untuk menjalin kontak langsung dengan pembeli di luar negeri. “Tempat konservasi di Cibodas ini sangat membantu usaha konservasi kantong semar,” katanya.

John mengatakan, dalam lima tahun terakhir ada spesies atau varian yang tadinya tergolong aman sudah masuk kategori kritis, bahkan terancam punah. "Masyarakat kurang paham tentang konservasi dan kantong semar juga terancam oleh pembukaan hutan." John menambahkan, rumah konservasi Cibodas membantu penelitian dan pengembangan kantong semar Indonesia yang dinilai masih kurang. "Filipina saja dalam lima tahun dapat 10 spesies baru. Indonesia harusnya bisa lebih dari itu.”

GABRIEL TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya. Foto: Canva
4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.


LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lipi.go.id)
LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.


Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

11 Agustus 2023

Belantara Foundation dan Program Studi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang jatuh pada 10 Agustus. (Belantara)
Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.


Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

23 Desember 2022

Herlina Hartanto, Noviar Andayani, dan Meizani Irmadhiany ditemui dalam diskusi bertajuk 'Perempuan Untuk Alam' di Bentara Budaya Jakarta, pada Kamis, 22 Desember 2022. TEMPO
Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

Perempuan ternyata punya peran besar dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Simak alasannya.


Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

1 Juni 2022

Seekor bayi bekantan yang baru saja lahir di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, bersama induknya. (ANTARA/Firman)
Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Tim SBI dan ULM didukung pemerintah daerah serta sektor lainnya berkomitmen mengembangkan wisata alam minat khusus Pulau Curiak.


Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

30 Maret 2022

Kondisi terumbu karang di sepanjang garis transek yang dikenal sebagai One Tree Reef, Pulau Capricorn, Great Barrier Reef, Australia, 29 November 2016. Pemutihan terumbu karang merupakan berubahnya warna alami karang menjadi putih pucat. REUTERS
Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer di Great Barrier Reef tersebut mulai kehilangan warna.


Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

26 Maret 2022

Seorang petugas Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru beristirahat di Taman Anggrek Ranu Darungan Dusun Darungan Desa Pronojiwo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Jumat, 11 Desember 2020. TEMPO/Abdi Purmono
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

Orchidarium Ranu Darungan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata minat khusus, seperti penelitian anggrek dan flora lain serta pemantauan burung.


NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

12 Februari 2021

Pantai Lasiana Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Jhon Seo
NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

Hari Konservasi Alam Nasional digelar di Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dan Pantai Lasiana di Kota Kupang, NTT.


Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat merilis penangkapan pedagang hewan langka/ Tempo/Julnis
Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.


Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

13 Oktober 2020

Aktivitas loading kayu HPH salah satu perusahaan di Pantai Tinitit Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat akhir Juli lalu (Tempo/Febrianti).
Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

Pulau Siberut yang ada di Kepulauan Mentawai terancam karena eksploitasi hutan.