TEMPO.CO, Kabul - Sepekan setelah pemilihan presiden, Komisi Independen Afganistan melakukan perhitungan suara, Ahad, 13 April 2014. Pada kalkulasi awal, petugas menghitung 500 ribu pemilih dari tujuh juta kertas suara. Hasilnya, calon presiden Abdullah Abdullah memimpin sementara.
"Abdullah mendapatkan 42 persen suara. Sedangkan saingannya, Ashraf Ghani, memperoleh 38 persen," tulis Reuters. "Zalmay Rassoul yang didukung saudara Presiden Hamid Karzai cuma meraih 9,8 persen."
Dalam konferensi pers, Ketua Komisi Ahmad Yousuf Nuristani mengingatkan jika angka itu bukanlah hasil akhir. Dengan demikian, kandidat yang memimpin bisa berubah sewaktu-waktu. "Hasil ini baru perhitungan 10 persen dari 26 TPS di 34 provinsi," ujar Nuristani.
Komisi Independen Komplain Pemilihan (IECC) mencatat 870 pengaduan dengan kategori prioritas A dalam pemilihan presiden kali ini. Angka itu lebih tinggi ketimbang tahun 2009, sekitar 815 aduan. Meskipun peningkatan angka pengaduan bisa mencerminkan tingginya pengamatan masyakarat, hal itu juga dianggap cukup serius. Bahkan, IECC berencana meninjau lebih dalam keluhan itu dalam beberapa hari. "Jatuh temponya pada 14 Mei nanti."
Menurut perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jan Kubis, seluruh rakyat Afganistan harus menunggu keputusan akhir IECC. Para pemilik kepentingan pun diminta tidak terburu-buru mengambil kesimpulan.
Pemilihan presiden Afganistan diadakan pada Sabtu, 5 April 2014. Agenda itu menandai transfer pemerintahan secara demokratis pertama sejak jatuhnya rezim Islam garis keras Taliban pada 2001. Pemilihan digelar untuk mencari pengganti Presiden Hamid Karzai, yang sudah 12 tahun menjabat dan dilarang kembali mencalonkan diri.
REUTERS | VOA | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
William-Kate Middleton Isyaratkan Ingin Punya Anak Lagi
Penjualan Tank Jerman ke Arab Saudi Mungkin Batal
Iran Batalkan Hukuman Mati 'Mata-mata' CIA
Penembakan di Kawasan Yahudi, Tiga Orang Tewas
Kebakaran Besar Hanguskan Cile, 11 Orang Tewas