TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mempersilakan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk untuk menerbangkan rute Medan-Jeddah yang merupakan rute impian Merpati Nusantara Airlines. “Ya, tidak apa-apa. Saya kan tidak berhak. Terserah yang memberikan izin (Kementerian Perhubungan),” kata Dahlan di ruang kerjanya, lantai 19 Gedung Kementerian BUMN, Selasa, 15 April 2014. (Baca: BPK Menilai Merpati Salah Urus)
Dia mengatakan masih berharap agar Merpati bisa menerbangkan juga rute tersebut bersama mitra kerja sama operasionalnya (KSO). Namun, ia tak lugas menyebutkan bahwa rencana masuknya Garuda ke rute tersebut bakal mengganggu rencana kerja Merpati dengan KSO-nya. “Soal Merpati nanti Kamis akan dibicarakan di rapim (rapat pimpinan) karena saya belum terima detil-detil informasi terakhir,” tuturnya.
Dengan diperbolehkan Garuda menerbangkan rute Medan-Jeddah, menurut Dahlan, sudah jadi pembuktian bahwa rencana Merpati itu sejak awal memang menguntungkan. Untuk penerbangan ke Jeddah itu, semula Merpati menggandeng PT Amagedon yang akan menyediakan dana dan pesawat. Adapun Merpati menyediakan fasilitas penunjang, seperti pelatihan bagi kru pesawat dan penggunaan sertifikat terbang (AOC) milik Merpati. (Baca: Kelanjutan Nasib Merpati Masih Belum Jelas)
Seperti diketahu Garuda baru saja mengumumkan akan menerbangi rute Medan-Jeddah pada bulan Mei nanti. Untuk melayani rute Makassar-Medan-Jeddah, Garuda menggunakan pesawat jenis Boeing 747-400 yang berkapasitas 454 penumpang (21 penumpang di kelas eksekutif dan 433 penumpang di kelas ekonomi). Penerbangan dilakukan tiga kali dalam seminggu, yakni setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu.
ANANDA PUTRI
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | MH370 | Prabowo
Berita terpopuler:
Siswa TK Internasional Diduga Alami Pelecehan
Jokowi dalam Soal Ujian, Pemerintah: Tak Disengaja
Konvensi Demokrat Sudah Antiklimaks