TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, yang sibuk bersafari politik. Pesaing Jokowi dari Partai Golkar dan Partai Gerindra diam-diam juga membangun komunikasi dengan berbagai partai untuk berkoalisi. "Gerindra juga saling menjajaki dengan partai lain," kata Ketua Umum Gerindra Suhardi saat dihubungi Tempo, Senin, 14 April 2014.
Suhardi mengatakan partainya sudah berkomunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan. "Kira-kira empat hari lagi akan kami sampaikan ke publik," katanya. (Baca: Aher: PKS Tawarkan Koalisi Sepaket dengan Cawapres)
Menurut dia, calon presiden dari Gerindra, Prabowo, tak perlu heboh di media untuk bersosialisasi seperti Jokowi. Musababnya, Prabowo sudah lama mengumumkan pencalonannya menjadi presiden. "Sedangkan Jokowi harus mengejar ketertinggalannya," kata Suhardi. (Baca: Mahathir Mohammad Doakan Jokowi Sukses)
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan partainya juga membuat gerakan bawah tanah guna membicarakan koalisi. Sekarang ini, kata dia, partai beringin itu justru sedang giat-giatnya bersilaturahmi. "Tapi Golkar enggak memberitahu media saja," katanya. Lima hari lagi, dia melanjutkan, nama calon pendamping Aburizal akan diumumkan. "Nama calon wakil sudah ada di kantong Aburizal."
Tantowi mengatakan Golkar melobi pejabat teras semua partai. Namun ia menolak menyebutkan siapa elite partai yang ditemui oleh tim pemenangan Aburizal. "Ini masalah etika politik," ucapnya. "Yang pasti mereka ini adalah representasi dari partai."
Dia menerangkan, pembicaraan antarpartai kini ibarat orang pacaran. Satu sama lain melihat ada-tidaknya kecocokan untuk membangun pemerintah bersama. "Kalau jadi nikah enggak apa-apa. Jika tidak gimana?" katanya.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuzzy mengatakan partainya memang tak menyebarluaskan pertemuan petinggi Partai Ka'bah dengan elite partai lain. Sebab, saat ini "perkawinan" antarpartai belum bisa dipastikan.
"Seminggu kemudian pasti terlihat polanya," katanya. Pola itu, kata dia, bisa terlihat dari hubungan antarpartai yang bisa semakin mesra atau malah merenggang. Dia memastikan, anggota koalisi akan membicarakan komposisi pemerintah, seperti pembagian kursi menteri. "Ini menu wajib," ujarnya. (Baca: Beda Bentuk Koalisi Jokowi, Prabowo, dan Aburizal)
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | MH370 | Prabowo
Berita terpopuler:
Siswa TK Internasional Diduga Alami Pelecehan
Cerita Investasi Ferdi Hasan Hingga Rugi Rp 12 M
Konvensi Demokrat Sudah Antiklimaks