TEMPO.CO, Palangkaraya - Tingginya curah hujan di Provinsi Kalimantan Tengah membuat Sungai Kahayan meluap. Akibatnya, Jalan Trans Kalimantan di Provinsi Kalimantan Tengah di Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, terputus dengan ketinggian air 30-60 sentimeter dan daerah yang tergenang mencapai panjang hampir 500 meter. Kondisi ini mengakibatkan antrean panjang puluhan kendaraan roda empat yang hendak melintasi jalan yang kebanjiran.
Banjir sudah terjadi tiga hari. Padahal akses jalan ini sangat vital karena menghubungkan Palangkaraya dengan enam kabupaten di wilayah Barito, seperti Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Murung Raya, Pulang Pisau, dan Gunung Mas.
Dari pantauan di lokasi banjir, puluhan kendaraan yang hendak bepergian dari arah Palangkaraya ke sejumlah kabupaten di Barito dan sebaliknya harus rela antre di lokasi banjir selama satu jam. Antrean panjang dan cenderung saling ingin mendahului mengharuskan aparat kepolisian dari Kabupaten Pulang Pisau melakukan sistem buka-tutup.
Kondisi banjir ini diperparah dengan pengerjaan timbunan badan jalan dan pembuatan jembatan beton (box culvert) yang dikerjakan oleh pihak rekanan belum selesai. Penimbunan yang baru dilakukan pada separuh badan jalan itu mengakibatkan air luapan sungai tak bisa menyeberangi badan jalan sehingga mengakibatkan banjir.
Menurut Tony, seorang pengemudi kendaraan roda empat dari Palangkaraya, mengatakan banjir yang berlangsung sejak Minggu dinihari itu memang selalu terjadi saat musim hujan. "Pokoknya, bila hujan di hulu deras, di sini mesti kebanjiran," ujarnya. (Baca: Banjir Landa 2 Kabupaten di Kalimantan Tengah)
Sopir travel jurusan Palangkaraya-Buntok, Kabupaten Barito Selatan, itu meminta agar pengerjaan penimbunan ini bisa segera diselesaikan mengingat saat ini hujan masih terus tinggi.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalteng Leonard Samuel Ampung menegaskan, untuk mengatasi banjir di ruas jalan Palangkaraya-ke arah Barito, pihaknya sudah menyiapkan strategi menyiasati agar daerah itu tidak lagi terjadi banjir.
Rencananya pemerintah meninggikan badan jalan dengan melakukan penimbunan setinggi 1,5 meter. "Selain itu, agar air luapan sungai bisa lancar, kita juga bangun saluran (gorong-gorong) sebanyak tiga buah di daerah yang rawan banjir," katanya.
KARANA WW
Berita Terpopuler
Modus Pelecehan Seksual Murid TK Internasional
MH370 Dibajak, Ini Penjelasan Jurnalis Afganistan
Pelaku Sodomi Murid TK Internasional Berkomplot