Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berdamai dengan Stres Bisa Perpanjang Usia

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Ilustrasi stres bekerja. AP/Richard Drew
Ilustrasi stres bekerja. AP/Richard Drew
Iklan

TEMPO.CO, London - Sudah sejak lama diketahui bahwa seseorang yang bisa mengatasi stres bisa berdampak pada kesehatan jangka panjang. Kini, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hipotesis tersebut benar, karena terbukti bahwa belajar untuk berdamai dengan stres bisa memperpanjang usia Anda.

Dengan kata lain, komponen kunci untuk hidup sehat dan sejahtera, menurut para ilmuwan dari Brandeis University, adalah membuang beberapa hal yang menegangkan dan mempunyai kasih sayang pada diri sendiri.

Menurut hasil riset yang dipublikasikan situs Telegraph edisi 10 April 2014, seseorang dengan level kasih sayang pada diri sendiri yang tinggi lebih cenderung tidak menyalahkan diri sendiri atas stres yang terjadi di luar kontrol mereka. Mereka juga lebih suka beranjak dari sebuah argumen ketimbang bertahan dengan argumen tersebut dan membiarkannya mengganggu mereka.

Para ilmuwan mengatakan orang-orang dengan kemampuan memaafkan diri sendiri atas stres yang disebabkan oleh sesuatu di luar diri mereka akan menjadi orang yang lebih bahagia, hidup lebih lama, dan lebih sejahtera. Temuan ini diperoleh dari hasil tes terhadap tingkat stres dari 41 orang selama dua hari di sebuah laboratorium.

Dalam riset itu, para ilmuwan meminta partisipan untuk me-ranking level kasih sayang mereka dengan menanyakan sejauh mana mereka setuju dengan pernyataan seperti, "Saya mencoba memahami dan bersabar terhadap aspek kepribadian yang saya tidak suka. Serta, saya kecewa dan menghakimi kekurangan saya."

Para ilmuwan menemukan, setelah hari pertama, mereka yang mempunyai rasa kasih sayang lebih tinggi menunjukkan respons stres yang sangat rendah, bahkan ketika mengontrol rasa percaya diri, gejala depresi, faktor demografik, dan distres. Hasil temuan ini dipublikasikan di jurnal Brain, Behaviour, and Immunity edisi Maret 2014.

Namun yang lebih mengejutkan, para ilmuwan menemukan, pada hari kedua, partisipan dengan rasa kasih sayang yang rendah menunjukkan level stres yang lebih tinggi dibanding hari sebelumnya, yaitu sebelum mereka menjalani tes stres.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini menunjukkan orang yang tidak bisa memaafkan diri sendiri lebih stres dibanding mereka yang bisa memaafkan diri sendiri. Mereka juga mengalami stres lebih lama yang menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

TELEGRAPH I ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Lain:
Terapi Anti-Penuaan Bisa Perpendek Umur
Delapan Tip Memilih Jas
Regenerasi Mode Asia dalam Panggung Runway Hits





 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

11 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).