Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Hamil Kurang Makan, Bayi Jadi Obesitas  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Ilustrasi wanita hamil bekerja. Guardian.co.uk
Ilustrasi wanita hamil bekerja. Guardian.co.uk
Iklan

TEMPO.COLondon - Wanita hamil yang makan terlalu banyak atau terlalu sedikit berisiko pada bayi yang dikandungnya. Bayi dari wanita yang tidak mendapat kenaikan berat badan yang cukup saat hamil akan cenderung mengalami obesitas, seperti juga bayi yang ibunya makan terlalu banyak.

Yang lebih mengejutkan, risiko ini menjadi lebih tinggi pada wanita dengan berberat badan normal saat memulai kehamilan. Dengan terjadinya obesitas selama sembilan tahun pada kehidupan seseorang dan adanya peningkatan masalah kesehatan, para ahli di Inggris mengatakan bahwa sangat penting untuk memberikan saran yang jelas tentang seberapa banyak kenaikan berat badan yang baik selama kehamilan.

Seperti dikutip situs Daily Mail edisi 14 April 2014, para ilmuwan Amerika merekam jejak kesehatan lebih dari 4.000 wanita hamil dan anak-anak mereka. Secara keseluruhan, 20,4 persen anak laki-laki dan perempuan yang dilahirkan dari wanita dengan berat badan melebihi yang disarankan ternyata mengalami obesitas saat berusia 2-5 tahun. Jumlah ini hampir sama dengan 19,5 persen anak yang lahir dari wanita yang berat badannya lebih rendah dari yang direkomendasikan. Lebih dari 14,5 persen wanita berat tubuhnya persis yang direkomendasikan.

Menurut American Journal of Obstetrics and Gynecology, jumlah wanita yang hamil dengan berat badan yang sesuai jumlahnya meningkat. Wanita langsing yang makan terlalu banyak saat hamil ternyata 80 persen cenderung melahirkan bayi gemuk dibanding mereka yang makan dalam jumlah yang cukup. Selain itu, mereka yang makan terlalu sedikit ternyata 63 persen cenderung mempunyai anak yang obesitas atau kelebihan berat badan.

Temuan bahwa anak yang lahir dari wanita langsing ternyata juga terkena dampak. Hal itu menunjukkan gen tidak bisa dijadikan satu-satunya rujukan. Ini diperkirakan karena kondisi metabolisme di dalam perut selama sekitar setahun saat bayi belum dilahirkan. Sebagai contoh, biasanya ada konsekuensi panjang untuk kontrol selera makan anak yang belum dilahirkan atau penyimpanan lemak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peneliti Dr Monique Hedderson dari Kaiser Permanante Division of Research di Oakland California mengatakan, "Mengalami kenaikan berat badan yang banyak atau sedikit saat hamil kemungkinan berdampak permanen terhadap mekanisme yang mengatur keseimbangan energi dan metabolisme pada anak, seperti kontrol selera makan dan pengeluaran energi," katanya.

"Hal ini berpotensi pada efek jangka panjang pertumbuhan anak dan berat badannya," Dr Hedderson menambahkan. Sementara itu, Dr Geeta Nargund dari klinik kesuburan Create di London mengatakan studi ini menambah bukti bahwa kondisi di dalam perut memberikan efek jangka panjang pada kesehatan anak-anak. Menurut dia, hal tersebut menekankan pentingnya memberikan saran pada wanita sebelum dan selama kehamilan.

DAILY MAIL |ARBAIYAH SATRIANI

Berita Lain:
6 Alasan untuk Joging 
Pasien Parkinson Bisa Mandiri dengan Google Glass 
Terapi Anti-Penuaan Bisa Perpendek Umur

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

16 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

17 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.