TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komisi Pengawas Partai Demokrat Suaedi Marasabessy mengatakan partainya tengah mengkalkulasi kemungkinan membentuk poros baru guna menghadapi pemilihan presiden pada Juli mendatang. “Karena Demokrat juga sudah berpengalaman membangun koalisi,” katanya kemarin.
Peluang ini, kata Suaedi, sangat terbuka karena sejumlah partai belum memutuskan berkoalisi dengan tiga partai yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilu legislatif 9 April lalu, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golongan Karya, dan Partai Gerakan Indonesia Raya.
Menurut hasil hitung cepat pemilu legislatif, Demokrat memperoleh suara sekitar 10 persen. Di bawahnya ada Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan dengan perolehan suara 6-9 persen. “Partai-partai inilah yang berpeluang digandeng membentuk poros baru,” ujar Suaedi.
Senin lalu, anggota Dewan Pembina Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, juga mengatakan ada kemungkinan partainya menggagas poros baru.
Sinyal pembentukan poros baru menguat Senin malam setelah Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengumpulkan para petinggi partai itu di kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor. Menurut Suaedi, pertemuan itu membahas kelanjutan konvensi untuk mencari calon presiden. Kepada Tempo, sejumlah petinggi Demokrat memastikan SBY akan menyampaikan sikap resmi partainya besok.
Peluang poros baru itu kian terbuka setelah Selasa malam PDIP menyatakan keinginannya mengusung calon presiden dan calon wakil presiden sendiri. Niat ini, kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Puan Maharani, dilatarbelakangi penghitungan suara pemilu legislatif internal yang bisa mencapai 20 persen, ditambah suara NasDem sekitar 6 persen.
Dengan jumlah itu, PDIP bisa memenuhi syarat mengusung calon presiden dan wakilnya sebesar 25 persen suara nasional. "Insya Allah nanti presiden dan wapres dari PDIP," kata Puan.
Menanggapi rencana PDIP, Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Ali Maschan Moesa menyatakan, jika PDIP tidak menerima tawaran partainya dan benar-benar mengusung calonnya sendiri, “Kami akan mengkaji kembali kemungkinan membuat poros tengah dengan partai berbasis Islam.”
PRIHANDOKO | IRA GUSLINA SUFA | TRI SUHARMAN | TIKA PRIMANDARI | ANTON A.
BERITA UTAMA
MH370 Dibajak, Ini Penjelasan Jurnalis Afganistan
Menit-menit Kemenangan Timnas U-19 atas UEA
Sri Mulyani Disebut Marah Bailout Century Membengkak
Dilaporkan sebagai Penipu, Ligwina Belum Tahu
Cerita Investasi Ferdi Hasan Hingga Rugi Rp 12 M
Jokowi Sibuk, Ahok Sakit, Siapa Pegang Jakarta?
Februari, Ligwina Juga Dituding Lakukan Penipuan
Soal Century, Ini Jawaban Sri Mulyani di Pansus
Korban Pelecehan TK Internasional Dipertemukan dengan Pelaku