TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan akan memperkuat program kerja sama dengan The Islamic Development Bank (IDB Group). Penguatan program ini khususnya difokuskan pada sektor jasa keuangan syariah dan keuangan mikro. Hal tersebut tertuang dalam komitmen pembiayaan dan bantuan teknis IDB kepada pemerintah RI melalui Member Country Partnership Strategy (MCPS) Indonesia 2011-2014.
“Pengembangan jasa keuangan syariah menjadi salah satu prioritas OJK ke depan," kata Muliaman melalui siaran persnya, Selasa, 15 April 2014. Ini hasil pertemuan antara Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad dan Presiden Islamic Development Bank (IDB Group) Dr Ahmad Mohamed Ali di Jeddah Arab Saudi pada Ahad, 13 April 2014.
Muliaman menjelaskan, arsitektur keuangan syariah Indonesia harus bisa lebih maju dengan mengintegrasikan sektor perbankan, pasar modal, nonbank, serta lembaga mikro syariah.
Pengembangan sektor keuangan syariah di Indonesia akan terus ditingkatkan sejalan dengan industri keuangan syariah yang tumbuh tinggi serta besarnya potensi pasar yang masih belum digarap.
Kedua belah pihak menganggap strategi pengembangan keuangan syariah perlu dirumuskan dan diimplementasikan secara integratif antara sektor perbankan, pasar modal, industri keuangan non bank, dan keuangan mikro syariah. OJK, Muliaman melanjutkan, akan melakukan peninjauan ulang terhadap master plan pengembangan perbankan syariah yang menjadi kerangka strategi pengembangan bank syariah di Indonesia.
Ada tiga hal yang harus dimiliki untuk mengembangkan sektor jasa keuangan syariah di Indonesia. Pertama, kemampuan dalam membuka akses jasa keuangan syariah secara lebih luas. Kedua, kemampuan dalam melayani potensi peningkatan kelas menengah di Indonesia. Ketiga, kemampuan dalam meningkatkan kontribusi riil sektor keuangan syariah terhadap kebutuhan perekonomian Indonesia secara aktual.
IDB berjanji akan proaktif membantu Indonesia dalam pengembangan sektor keuangan syariah. Antara lain dengan membantu mengembangkan medium term vision melalui sistem arsitektur, pengembangan produk dan jasa, serta memberi fasilitas dalam pengembangan kapasitas Indonesia dengan penerapan rencana-rencana terbaik.
TRI ARTINING PUTRI