TEMPO.CO, Teheran – Desakan badan anti-nuklir dan sejumlah negara atas penggunaan energi nuklir yang diindikasikan untuk membuat bom nuklir membuat Iran melunak. Akhir pekan ini, para diplomat PBB mengatakan Iran semakin mengurangi pembuatan nuklirnya.
Kepada Associated Press, Rabu, 16 April 2014, laporan badan nuklir PBB menyebutkan Iran telah mengencerkan setengah dari 20 persen persediaan bahan proliferasi yang digunakan untuk pembuatan bom nuklir. (Baca: Iran Akan Terapkan Kesepakatan Nuklir Jenewa)
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Iran dalam kesepakatan nuklir di Jenewa pada akhir November lalu. Kesepakatan ini dihadiri oleh sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Cina, dan Jerman. (Baca: Kesepakatan Nuklir Iran Akhirnya Tercapai)
Meski tidak dijelaskan secara rinci, perjanjian ini menyatakan Iran setuju menangguhkan peningkatan pengayaan uraniumnya. Sebagai gantinya, pembekuan miliaran dolar AS dana Iran di rekening bank-bank asing akan dihentikan. Selain itu, akan ada pembaruan dalam perdagangan logam mulia, petrokimia, dan suku cadang pesawat.
Selama ini negara-negara Barat menganggap program nuklir Iran hanyalah kedok untuk pembuatan senjata nuklir. Namun Iran dengan tegas membantah hal ini. Iran mengklaim uranium dalam program ini digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Mesin Penjual Mariyuana Pertama Dunia Ada di AS
Kasus Kematian Aktivis Lingkungan Meningkat Tajam
Bom Meledak di Kairo, 2 Polisi Terluka