TEMPO.CO, Tripoli - Duta Besar Yordania untuk Libya, Fawaz Itan, diculik ketika menuju kantornya, Selasa, 16 April 2014. Menurut Perdana Menteri Yordania, Abdullah Nsour, pelaku mengenakan topeng dan bersenjata. Mereka melepaskan tembakan ke mobil yang ditumpangi Itan hingga melukai sopir. "Sang pengemudi kini tengah dirawat di rumah sakit," tulis kantor berita Yordania, Petra.
Identitas penculik belum dikonfirmasikan secara resmi. Namun, kantor berita Reuters mengutip anggota tim penyelidik, Essam Baitelmel, mengatakan pelaku penculikan menginginkan militan Libya, Mohamed Dersi, dibebaskan dari penjara. "Kebebasan Fawaz Itan bergantung pada pembebasan Dersi."
Sejak 2007, Dersi mendekam di penjara. Ia dijatuhi hukuman seumur hidup karena didakwa merancang peledakan bom di bandara Yordania.
Kasus penculikan di Libya melonjak sejak perang sipil delapan bulan yang mengakhiri kekuasaan Moammar Qhadaffi. Januari lalu, sekolompok orang bersenjata sempat menyandera lima diplomat Mesir. Namun, kelimanya dibebaskan setelah tuntutan penculik agar pemimpin milisi Libya, Shabaan Hadia, yang ditangkap di Mesir dilepaskan.
Serangan terhadap pejabat Libya serta keluarganya pun kerap terjadi. Bahkan, putra Perdana Menteri Libya, Abdullah Thinni, sempat diculik selama empat bulan. Thinni baru bebas pada Januari lalu.
LA TIMES | DW | REUTERS | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Liput Perang di Suriah, 3 Jurnalis Libanon Tewas
Dua Pria Pakistan Diduga Makan Mayat Bayi
Celoteh Snowden Ikhwal Pulitzer