TEMPO.CO, Pamekasan - Kepolisian Daerah Jawa Timur menerjunkan pasukan tambahan ke Kabupaten Pamekasan. Langkah itu diambil menyusul memanasnya situasi di Pamekasan pasca-pelaksanaan pemilu legislatif 9 April. Hampir setiap hari ada massa pendukung calon legislator yang turun ke jalan untuk melakukan protes atas hasil rekapitulasi.
"Kami sudah kirim dua SSK (Satuan Setingkat Kompi) Brigade Mobil dan satu SSK Pengendalian Massa Direktorat Sabhara Polda Jatim untuk membantu Polres Pamekasan," kata Kepala Divisi Humas Polda Jatim Komisaris Besar Awi Setyono di Pamekasan, Rabu, 16 April 2014.
Tidak hanya menambah pasukan, Kepala Polda Jatim Inspektur Jendral Unggung Cahyono, hari ini, juga turut memantau langsung demonstrasi ratusan pendukung caleg dari Partai Bulan Bintang, Muhammad Tamyiz, di kantor Panwaslu Pamekasan di Jalan Trunojoyo.
Menurut Awi Setyono, jauh sebelum pemilu digelar, Kapolda Jatim telah memberi perhatian khusus pada pelaksanaan pemilu di Pulau Madura. Perhatian khusus ini diberikan lantaran Madura punya sejarah buruk dalam pelaksanaan pemilu, seperti pembakaran TPS di Bangkalan pada saat Pemilu 2009. "Apalagi, penghitungan suara sampai saat ini belum selesai. Kami akan terus pantau," ujarnya.
Pasukan tambahan itu, kata Awi, tidak akan ditarik hingga seluruh proses penghitungan suara di Pamekasan dari tingkat panitia pengawas kecamatan hingga KPU selesai. "Pasukan akan tetap berada di Pamekasan sampai 7 Mei mendatang," ujarnya.
Hari ini, Rabu, 16 April 2014, ratusan pendukung calon legislator dari Partai Bulan Bintang, Muhammad Tamyiz, memblokir akses jalan nasional di Pamekasan. Akibatnya, jalur Pamekasan-Surabaya macet parah.
Aksi blokade jalan itu digelar karena massa kecewa terhadap Panwaslu Pamekasan yang mereka nilai tidak menggubris tuntutan mereka, yaitu menggelar penghitungan ulang surat suara di TPS 06, 07, dan 08 Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan.
Massa menduga terjadi kecurangan karena di dua TPS, yakni TPS 06 dan 07, caleg nomor urut 1 dari Partai Bulan Bintang, Bahrullah, meraih 100 persen suara. "Padahal kami di TPS itu mencoblos Tamyiz, tapi ke mana suara kami," kata Taufik, salah seorang pendukung Tamyiz.
Sebelum memblokade jalan, massa sempat mencoba menerobos barikade polisi yang menjaga kantor Panwaslu Pamekasan. Namun, karena tidak berhasil, massa menutup jalan. "Kami tidak akan pulang sampai tuntutan kami didengar," ujar Taufik.
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler
Kisruh Soal Ujian Nasional, Jokowi: Saya Dijebak
Jakarta Raih Peringkat Pertama Kota di Negara Berkembang
Atut Ancam Ungkap Aliran Duit ke Rano Karno
Kaukus PKB Batal Usung Jusuf Kalla Menjadi Capres