TEMPO.CO, Jakarta - Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Mustofa Bisri enggan menanggapi pernyataan Ketua Pimpinan Pusat Lajnah Ta’lif wa Nasyr--lembaga penerbitan dan publikasi--Nahdlatul Ulama (PP LTNNU), Khatibul Umam Wiranu. Umam sebelumnya memprediksi warga NU akan mendukung Prabowo Subianto jika Jusuf Kalla menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. (Baca: Jika Kalla Wapres Jokowi, Warga NU Dukung Prabowo)
Saat ditanya apakah pernyataan Umam tersebut tak tepat, Mustofa hanya sesekali menggelengkan kepala. "Itu yang ngomong sampeyan lho, ya," kata Gus Mus--sapaan Mustofa Bisri--di kantor PBNU, Rabu malam, 17 April 2014.
Gus Mus mengatakan wajar saja kalau Umam berpendapat NU tak akan mendukung Jusuf Kalla. Alasan Umam, Kalla adalah orang Golkar, yang pada masa lalu pernah mengkerdilkan NU. "Lha Umam orang Demokrat, kok. Ya, wajar saja omong seperti itu," kata Gus Mus.
Sebelumnya, Umam mengatakan warga Nahdlatul Ulama bakal mendukung Prabowo kalau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menggandeng mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden mendampingi Jokowi. ”Warga NU dan PKB tak akan pikir panjang, langsung ke Prabowo,” kata anggota DPR dari Partai Demokrat itu.
Umam menjelaskan, warga NU berharap bisa menyokong PDIP untuk memajukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden. Ini didorong niat merajut koalisi kebangsaan antara NU dan PDIP yang sudah lama terjalin. (Baca juga: PDIP Menang, NU dan Muhammadiyah Dapat Peran)
Namun, menurut Umam, sosok Jusuf Kalla memunculkan resistensi di kalangan nahdliyin. Ini berkaitan dengan kiprah Kalla di Golkar. “Pada awal Orde Baru, NU dilibas oleh Soeharto dan Golkar,” ujar politikus Partai Demokrat itu. “Lalu, pada 1984, NU menyatakan kembali ke khitah--tak lagi terlibat dalam politik praktis--untuk meredam represi. Begitu penjelasan Gus Dur kepada kami.”
PKB secara struktural tak berkaitan dengan NU. Namun, menurut Umam, secara kultural, PKB didirikan oleh para kiai NU, dan sebagian nahdliyin bergabung dalam partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar itu. (Baca juga: PBNU Beri Sinyal Dukung Jokowi)
MUHAMMAD MUHYIDDIN | JOBPIE SUGIHARTO
Terpopuler:
Wanita Italia Koma di Bali, Napoli Galang Dana
Belanda Bantu PT PAL Produksi Kapal Perusak Rudal
Kasus Murid TK JIS, Korban Baru Versi Komnas Anak