TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta International School memilih bungkam ketika dicecar wartawan ihwal kasus kekerasan seksual yang dialami siswa taman kanak-kanak di sana. "Kami sudah sampaikan semuanya dalam keterangan pers barusan," ujar pimpinan sekolah tersebut, Tim Carr, usai memberikan keterangan pers di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu, 16 April 2014. (Baca: Polisi Minta TK Internasional Evaluasi Karyawannya)
Dalam keterangan persnya, Carr mengaku prihatin atas insiden yang dialami siswanya. Ia pun mengaku akan terus bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kepolisian dan institusi lain untuk mencari solusi persoalan. "Fokus utama kami adalah untuk kesejahteraan siswa dan keluarganya serta keamanan dan keselamatan dari komunitas sekolah," ujarnya.
Keterangan pers yang juga dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Lidya Freyani itu hanya berlangsung singkat. Tidak sampai tiga menit. Sesi tanya-jawab bagi wartawan pun tak ada. Usai memberikan keterangannya, Carr yang ditemani sejumlah perwakilan sekolah langsung kabur menuju lift. Tidak satu pun pertanyaan wartawan yang ia tanggapi.
Kasus yang terjadi di sekolah internasional ini kini sudah masuk tahap penyidikan. Polisi menetapkan petugas kebersihan sekolah tersebut, Awan, 27 tahun, dan Agung, 28 tahun, sebagai tersangka. Keduanya diduga melakukan kekerasan seksual terhadap seorang siswa taman kanak-kanak. Hingga kini, polisi masih menelusuri kemungkinan korban yang lain. (Baca: Pelecehan Siswa TK, Polisi Cari Korban Lain)
RIKY FERDIANTO
Berita Lainnya:
Pelecehan Siswa TK, Kadis Pendidikan DKI Geram
52 Persen dari 239 Anak Alami Kekerasan Seksual
Korban Pelecehan TK Tunjuk Dua Terduga Pelaku Baru