TEMPO.CO, Bekasi - Puluhan aparat keamanan menjaga demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Stasiun Bekasi. Mereka terdiri atas puluhan polisi dan TNI AL. (Baca: Penumpang KRL Bekasi Duduki Rel Jalur Luar Kota)
Terlihat mereka tersebar di sekitar stasiun kereta api dan berjaga-jaga. Mereka terkadang mencoba menenangkan para pendemo. Namun, jumlah masyarakat yang melakukan demonstrasi dadakan ini terlalu banyak.
Beruntung, tidak ada adu pukul di antara penjaga keamanan dengan para penumpang kereta api yang terlihat sedang sangat marah. (Baca:Pantograf Rusak, Perjalanan KRL Terhambat)
Para penumpang terlihat berteriak-teriak enggan berkompromi dengan para petugas KAI. "Kami sudah setiap hari terlambat. Petugas KAI enak, hanya bilang maaf, maaf. Tapi yang kena omel bos kan kami semua," kata Dadang, salah satu penumpang kepada Tempo, pada Kamis, 17 April 2014.
Dadang hendak berangkat kerja ke daerah Sudirman. Namun, ia memutuskan enggan melanjutkan pergi ke kantor karena merasa sudah sangat terlambat. "Sekalian saja tidak kerja. Kita kan sudah kesal dari kemarin terlambat terus," katanya masih berapi-api.
Dari pantauan Tempo, hanya terdapat satu Commuter Line yang tersedia di jalur 3. Menurut petugas kebersihan, Ria Damayanti, kereta itu itu sudah berada di jalur 3 sejak pukul 07.45. (Baca:Ribuan Penumpang KRL di Bekasi Sempat Terlantar)
Kereta itu terlihat penuh walaupun belum ada kepastian kereta Commuter Line itu akan dijalankan menuju Jakarta Kota. Ratusan penumpang KRL lainnya melakukan pemblokiran di jalur 4. Mereka menghalangi kereta Jawa yang hendak lewat.
MITRA TARIGAN