TEMPO.CO , Jakarta- Ketua Dewan Pembina sekaligus calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, disebut telah bertemu sejumlah pimpinan partai politik untuk menjajaki kemungkinan menjalin koalisi dan menggalang dukungan dalam pemilihan presiden pada Juli mendatang.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan seusai pemilu legislatif Prabowo telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta.
"Masing-masing satu kali," kata Fadli, di kantor Dewan Pimpinan Pusat Gerindra, Ragunan, Jakarta, Rabu, 16 April 2014. Meskipun enggan menyebutkan detail waktu dan lokasi pertemuan, Fadli memastikan kedua pertemuan itu membahas kemungkinan menjalin koalisi. (Baca juga: PAN Belum Tertarik Bikin Poros Baru).
Selain Hatta dan Anis, menurut Fadli, Prabowo juga telah bertemu Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali. "Sudah beberapa kali bertemu," ujar Fadli. Bahkan, dia mengatakan, dalam waktu dekat Prabowo bakal bertemu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. "Mudah-mudahan dalam minggu ini." (Baca juga: Datangi Rumah Ketua PBNU, Prabowo: Hanya Makan).
Menurut Fadli, penjajakan menjalin koalisi tak hanya dilakukan Prabowo. Fadli, bersama Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, juga diberi tugas menjalin komunikasi dengan partai lain. "Pak Sekjen sudah bertemu pimpinan PKB, Selasa lalu," katanya. "Kemarin siang juga sudah bertemu Pak Zulkifli Hasan dari PAN."
Kendati demikian, ucap Fadli, partainya belum bisa memutuskan akan berkoalisi dengan partai apa lantaran komunikasi masih berjalan dan belum ada kesepakatan. "Komunikasi ini kan juga baru berlangsung sepekan," ujarnya.
Ihwal calon pendamping Prabowo dalam pemilihan presiden nanti, Fadli menyatakan partainya belum bisa memutuskan nama itu sebelum koalisi terbentuk dan ada kesepakatan di dalam koalisi itu. "Tapi yang pasti tidak berasal dari Gerindra," kata dia.
PRIHANDOKO
Berita lain:
Kata Istri PM Malaysia Soal MH370
Mesin Penjual Mariyuana Pertama Dunia Ada di AS
Kasus Kematian Aktivis Lingkungan Meningkat Tajam