TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta menteri-menteri yang juga pimpinan partai politik tak segera menetapkan arah koalisi menghadapi pemilihan presiden nanti. Sumber Tempo, yang juga pimpinan salah satu partai koalisi mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat itu meminta partai koalisi menunggu perkembangan politik dalam sepekan ke depan. "SBY berpesan langsung pada pimpinan partai, jangan buru-buru tentukan koalisi," kata sumber itu pada Tempo, Rabu, 16 April 2014.
Pesan SBY itu tak disampaikan secara tertulis. Tetapi disampaikan dalam pertemuan informal dengan para pimpinan partai. Meski tak berisi tekanan, intruksi presiden itu cukup membuat pimpinan partai setgab berpikir. "Bagaimana pun juga para pimpinan partai tetap menteri di kabinet yang terikat pada presiden."
Soal arah koalisi ini, Demokrat memang tengah mempersiapkan kekuatan baru. Sekretaris komisi pengawas Demokrat, Suaidi Marasabessy, mengatakan partainya tengah mengalkulasi kemungkinan menggalang poros baru. Poros ini bisa beranggotan partai-partai yang tak terlibat dalam satu salah satu poros yang sudah ada, yaitu poros Jokowi, poros Prabowo, dan poros Aburizal. "Kami masih mengalkulasi apakah masuk poros yang sudah ada, membentuk poros keempat, atau tidak di dalam poros yang ada."
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, tak membantah adanya himbauan SBY itu. Menurut dia, penjajakan ke arah itu memang sudah ada. "Tapi kami mau melihat dulu dinamikanya seperti apa."
Menurut Romy saat ini partainya tak terlalu bergantung pada arah koalisi Demokrat. PPP hingga kini masih membangun koalisi dengan dua partai, Gerindra, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Sejauh ini kami mau berkoalisi dengan partai yang mau mengusung ketua umum kami jadi wapres."
Namun, bila pilihan itu mentok, PPP bisa saja membangun koalisi dengan salah satu poros, termasuk partai Demokrat. Syaratnya, koalisi yang akan mereka pilih haruslah yang punya kans menang besar. Koalisi baru itu kata dia bisa saja diusulkan dan digagas Demokrat.
Bila koalisi dengan Demokrat benar-benar terjadi, Romy menyarankan agar segera dicari sosok capres baru yang lebih tinggi elektabilitasnya. Nama yang diusung harus bisa mengerek suara. "Saat ini dari sebelas peserta konvensi demokrat, belum ada yang dinilai mampu menyaingi tiga figur calon presiden yang sudah ada."
IRA GUSLINA SUFA