TEMPO.CO , Surabaya: Provinsi Jawa Timur menghadapi 13 jenis benacana, mulai dari gempa, tsunami, longsor, banjir, kekeringan, puting beliung, kebakaran, teror dan letusan gunung berapi. "Potensi bencana itu terekam dalam kajian resiko," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sudarmawan dalam Pelatihan Jurnalis Siaga Bencana, Kamis 17 April 2014.
Untuk mencegah resiko dan kerugian akibat bencana alam, BPBD Jawa Timur melakukan serangkaian aksi. Kesiapsiagaan sebelum bencana meliputi mitigasi bencana, pencegahan,rencana siaga, dan peringatan.
Sedangkan saat tanggap darurat meliputi operasi tanggap darurat, rencana operasi dan kanjian darurat. Sedangkan setelah bencana melakukan kerja pemulihan meliputi rehabilitasi, rekonstruksi dan pembangunan kembali.
BPBD Jawa Timur dianggap berhasil menangani erupsi Gunung Kelud yang melanda Malang, Blitar dan Kediri pada Februari 2014. Lantaran, BPBD Jawa Timur dianggap cepat mengungsikan penduduk sehingga korban jiwa dan kerugian materi bisa ditekan. "Sejumlah negara belajar penaganan bencana ke Kelud," katanya.
Dikerahkan ribuan relawan untuk mengatasi upaya rehabilitasi setelah erupsi Gunung Kelud. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menunjukkan Gunung Kelud merupakan gunungapi aktif. Letusan tahun 1586 merenggut 10 ribu korban jiwa, sedangkan pada tahun 1919 menyebabkan 5.115 nyawa melayang.
EKO WIDIANTO