TEMPO.CO, Lamongan-Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Lamongan, menyatakan lebih memilih berkoalisi dengan partai-partai Islam daripada dukung Prabowo Subianto. Alasannya, jika partai Islam bersatu, mengingatkan PPP ketika fusi tahun 1973 silam. “Saya pilih berkoalisi dengan partai Islam,” kata tegas Ketua DPC PPP Lamongan Mohammad Samsuri pada Tempo Jumat 18 April 2014.
Untuk memilih PPP akan berkoalisi dengan partai-partai Islam untuk menghadapi Pemilihan Presiden 2014, mesti harus lewat prosedur partai. Dalam hal ini, harus lewat Musyawarah Kerja Nasional, atau lewat Rapat Pleno pengurus di Dewan Pimpinan Pusat PPP. Paling tidak, dengan dua mekanisme itu, prosesnya tidak melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PPP.
Samsuri mengatakan, sebenarnya diakui atau tidak sekarang ini para kader PPP dihadapkan pada dua pilihan. Pertama yaitu masalah sikap Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon Presiden. Ada juga yang mengikuti pertemuan partai-partai Islam yang digagas oleh mantan Ketua MPR Amien Rais, yang kembali mengumpulkan partai-partai Islam untuk berkoalisi. (Baca: PPP Resmi Dukung Capres Prabowo Subianto)
Sejatinya, kata Samsuri, dua pilihan tersebut sebenarnya tidak masuk dalam agenda partai semuanya. Tetapi, semuanya akan dievaluasi, oleh DPP, yang kemudian melibatkan Dewan Pimpinan Wilayah dan juga pengurus di Dewan Pimpinan Cabang. Makanya, nanti akan dipilih, yang terbaik untuk partai Islam.
Samsuri mengatakan, jika menilik sejarah PPP, kecenderungan untuk memilih berkoalisi dengan partai Islam, sesungguhnya adalah yang paling realistis. Hal itu bisa dilihat dari perjalanan partai, paling tidak saat Orde Baru.
Ketika itu, partai-partai Islam digabungkan menjadi satu (fusi PPP 5 Januari 1973), di antaranya ada Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) yang berdiri tahun 1968. Kemudian juga ada Partai Nahdlatul Ulama, Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam (Perti). Sehingga kemudian, PPP ini kembali membuat jargon dengan nama Rumah Besar Partai Islam. “Jadi, secara historis, koalisi Partai Islam, sebuah alternative pilihan,” kata dia.
PPP resmi mendukung pencalonan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pemillihan presiden Juli mendatang. Keputusan ini diambil setelah Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, bersama sejumlah petinggi partainya bertemu Prabowo dan sejumlah petinggi Gerindra di kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP, Jakarta, Jumat, 18 April 2014.
SUJATMIKO